Eskalasi di Laut Merah: Houthi Klaim Intensifkan Serangan Terhadap Kapal Perang AS di Tengah Ketegangan Israel-Palestina

Houthi Tingkatkan Intensitas Serangan di Laut Merah, Targetkan Kapal Perang AS

Kelompok Houthi di Yaman mengklaim telah melancarkan serangkaian serangan terhadap kapal perang Amerika Serikat (AS) di Laut Merah dalam 72 jam terakhir. Serangan ini menandai peningkatan signifikan dalam aktivitas militer kelompok tersebut di tengah meningkatnya ketegangan regional.

Juru bicara militer Houthi menyatakan bahwa serangan terbaru menargetkan kelompok kapal induk USS Harry S Truman menggunakan rudal jelajah dan pesawat nirawak. Klaim ini muncul setelah serangkaian pernyataan serupa yang mengindikasikan peningkatan frekuensi dan intensitas operasi Houthi di perairan strategis tersebut.

Respons AS dan Dampak Terhadap Pelayaran Global

Komando Pusat AS (Centcom) mengonfirmasi bahwa operasi terhadap kelompok Houthi yang didukung Iran terus berlanjut. Sebelumnya, Washington telah melancarkan serangan besar-besaran terhadap Houthi sebagai respons terhadap gangguan terhadap jalur pelayaran di Laut Merah dan Teluk Aden. Jalur ini merupakan rute vital yang dilewati sekitar 12 persen dari lalu lintas pengiriman global, sehingga serangan Houthi menimbulkan kekhawatiran serius bagi ekonomi dunia.

AS menegaskan komitmennya untuk terus menargetkan kelompok Houthi hingga mereka menghentikan serangan terhadap kapal-kapal komersial dan militer di wilayah tersebut. Namun, Houthi tampaknya tidak gentar dan terus meningkatkan eskalasi, memperburuk situasi keamanan di Laut Merah.

Solidaritas dengan Palestina dan Dampak Regional

Sebagai bagian dari poros perlawanan Iran terhadap AS dan Israel, kelompok Houthi mengeklaim tindakan mereka di Laut Merah sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina. Mereka menyatakan bahwa serangan mereka adalah respons terhadap agresi Israel di Jalur Gaza dan sebagai dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina.

"Agresi AS tidak akan menghalangi Yaman yang teguh dan berjuang untuk memenuhi tugas agama, moral, dan kemanusiaannya terhadap rakyat Palestina," demikian pernyataan Houthi, yang mencerminkan tekad mereka untuk terus melawan AS dan Israel.

Serangan Houthi Menyasar Israel, Ketegangan Meningkat

Selain menyerang kapal-kapal AS, Houthi juga melancarkan serangan rudal ke Israel. Rudal tersebut diklaim menargetkan pangkalan udara Israel, menandai serangan pertama dari Yaman ke Israel sejak gencatan senjata 19 Januari dalam konflik Israel-Hamas. Israel mengonfirmasi bahwa mereka berhasil mencegat rudal tersebut sebelum memasuki wilayahnya.

Serangan ini memicu sirene serangan udara di Beersheba dan sebagian Gurun Negev, meningkatkan ketegangan di kawasan. Dewan Politik Tertinggi Houthi mengecam agresi terbaru Israel di Jalur Gaza, yang menurut mereka menjadi yang paling mematikan sejak gencatan senjata diberlakukan.

Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas melaporkan ratusan orang tewas akibat serangan terbaru Israel, semakin memperburuk situasi kemanusiaan di wilayah tersebut. Ketegangan di kawasan diprediksi akan terus meningkat dengan aksi saling serang antara Houthi, Israel, dan militer AS yang terus berlanjut.

Poin-poin Penting:

  • Houthi mengklaim 4 serangan dalam 72 jam terhadap kapal AS.
  • AS terus melakukan operasi terhadap Houthi.
  • Serangan Houthi mengganggu jalur pelayaran global.
  • Houthi klaim aksi solidaritas dengan Palestina.
  • Houthi luncurkan rudal ke Israel.
  • Ketegangan regional meningkat.