Evaluasi Kualitas Rumah Subsidi: Temuan Menteri PKP dan Arahan Presiden Prabowo
Evaluasi Kualitas Rumah Subsidi: Temuan Menteri PKP dan Arahan Presiden Prabowo
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, mengungkapkan adanya permasalahan kualitas pada sejumlah rumah subsidi. Temuan ini mencakup kondisi fisik rumah yang kurang memadai, seperti dinding retak-retak yang bahkan belum berumur satu tahun, serta masalah drainase yang menyebabkan banjir meskipun tanpa hujan deras. Hal ini disampaikan setelah pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Rabu (19/3/2025).
"Kami menemukan kondisi rumah yang tidak ideal, bahkan ada yang banjir padahal tidak hujan. Ada juga yang baru setahun dibangun tapi sudah retak-retak," ujar Maruarar.
Namun, Maruarar juga menyoroti adanya rumah subsidi yang telah dibangun sesuai standar kualitas yang diharapkan. Rumah-rumah ini memiliki lantai yang rata, sistem drainase yang berfungsi dengan baik, penghijauan yang memadai, serta tembok yang kokoh dan tidak retak. Adanya perbedaan kualitas ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah.
Menanggapi temuan tersebut, Presiden Prabowo Subianto memberikan instruksi tegas untuk segera melakukan audit menyeluruh terhadap program rumah subsidi melalui Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Arahan ini bertujuan untuk memastikan bahwa rumah subsidi yang dibangun benar-benar berkualitas dan layak huni bagi masyarakat. Presiden menekankan bahwa rumah subsidi seharusnya tidak identik dengan kualitas rendah, melainkan harus memenuhi standar yang memadai dan memberikan manfaat nyata bagi penerima.
"Presiden memerintahkan audit karena rumah subsidi harus berkualitas, bukan sebaliknya. Ada banyak contoh rumah subsidi yang dibangun dengan baik, dan yang tidak berkualitas ini merugikan rakyat," tegas Maruarar mengutip arahan Presiden Prabowo.
Capaian Pembangunan Rumah Subsidi Hingga Maret 2025
Maruarar juga menyampaikan data capaian pembangunan rumah subsidi hingga Maret 2025. Secara keseluruhan, telah terbangun dan tersalurkan sekitar 134.937 unit rumah subsidi dengan berbagai tahapan penyelesaian:
- Pembangunan Berjalan: 9.330 unit
- Ready Stock: 14.042 unit
- Persetujuan Kredit (Bank): 19.643 unit
- Akad Kredit (Belum Cair): 20.603 unit
- Total dalam Proses: 63.618 unit
- Sudah Sampai ke Masyarakat (Akad & Cair): 69.000 unit
- Akad Tapera (PNS): 1.384 unit
- Total Keseluruhan: 134.937 unit
Data ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menyediakan hunian yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Namun, temuan mengenai kualitas yang belum merata menjadi tantangan yang perlu segera diatasi agar program rumah subsidi dapat memberikan manfaat yang optimal dan berkelanjutan.
Evaluasi menyeluruh dan tindakan perbaikan yang terarah diharapkan dapat meningkatkan kualitas rumah subsidi di masa depan, sehingga masyarakat dapat menikmati hunian yang layak dan terjangkau.