Antisipasi Cuaca Ekstrem, Bandara Adi Soemarmo Tingkatkan Kewaspadaan Jelang Arus Mudik Lebaran
Menjelang lonjakan penumpang selama periode mudik Lebaran 2025, Bandara Internasional Adi Soemarmo di Jawa Tengah meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gangguan operasional akibat cuaca ekstrem. Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI), atau AirNav Indonesia, menekankan pentingnya koordinasi dan kesiapsiagaan untuk memastikan keselamatan penerbangan.
Kepala AirNav Indonesia Cabang Solo, Kelik Widjanarko, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan prosedur operasi standar (SOP) untuk menghadapi kondisi cuaca buruk. Informasi cuaca terkini secara rutin disampaikan kepada pilot maskapai penerbangan. Namun, keputusan akhir terkait penerbangan, termasuk lepas landas dan pendaratan, tetap berada di tangan pilot yang bersangkutan.
"Keamanan dan keselamatan penerbangan adalah prioritas utama kami. Kami terus memantau perkembangan cuaca dan berkoordinasi dengan BMKG untuk mendapatkan informasi yang akurat dan terkini," ujar Kelik Widjanarko.
Koordinasi intensif dilakukan bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mendapatkan informasi cuaca secara real-time. Data ini krusial dalam mengantisipasi potensi gangguan penerbangan dan mengambil langkah-langkah preventif. AirNav Indonesia berupaya mengatur lalu lintas penerbangan sedemikian rupa untuk menghindari area dengan cuaca buruk. Jika sebuah penerbangan terdampak cuaca ekstrem, koordinasi dengan bandara-bandara alternatif akan segera dilakukan untuk pengalihan (divert).
Pada tanggal 19 Maret 2025, Bandara Adi Soemarmo telah menerima satu pengalihan penerbangan dari Palangkaraya yang seharusnya mendarat di Semarang. Pengalihan ini dilakukan karena kondisi cuaca buruk di Semarang tidak memungkinkan pendaratan yang aman. Setelah menunggu beberapa saat dan kondisi cuaca membaik, pesawat tersebut dapat melanjutkan penerbangan ke Semarang.
Selain fokus pada kesiapan operasional, AirNav Indonesia juga menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) selama bulan Ramadhan. Salah satunya adalah kegiatan Safari Ramadan yang diadakan di Panti Asuhan LKSA Ihsan Sakeena Solo pada hari yang sama. Kegiatan ini bertujuan untuk berbagi rezeki dan memberikan motivasi kepada anak-anak panti asuhan.
Berikut adalah beberapa poin penting terkait kesiapan Bandara Adi Soemarmo menghadapi potensi cuaca buruk selama mudik Lebaran:
- Peningkatan Kewaspadaan: Memantau kondisi cuaca secara intensif dan berkoordinasi dengan BMKG.
- SOP Cuaca Ekstrem: Menerapkan prosedur operasi standar untuk menghadapi cuaca buruk, termasuk memberikan informasi kepada pilot.
- Koordinasi Pengalihan Penerbangan: Berkoordinasi dengan bandara lain untuk mengalihkan penerbangan jika diperlukan.
- Prioritas Keselamatan: Mengutamakan keselamatan penerbangan di atas segalanya.
- Program CSR: Melaksanakan kegiatan sosial sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan.
Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, Bandara Adi Soemarmo berharap dapat memberikan pelayanan yang optimal dan memastikan kelancaran arus mudik Lebaran 2025, meskipun di tengah potensi tantangan cuaca ekstrem.