Gadis Belia Asal Medan Ukir Sejarah, Diterima di Prodi Kecerdasan Buatan Unair pada Usia 14 Tahun
Keajaiban Pendidikan: Yasmin, Sang Jenius Muda, Melangkah ke Universitas Airlangga di Usia 14 Tahun
Surabaya – Di tengah hiruk pikuk pengumuman Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), sebuah kisah inspiratif muncul dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Yasmin Nayla Nur Hakim Batubara, seorang gadis belia berusia 14 tahun asal Medan, Sumatera Utara, berhasil menembus ketatnya persaingan dan diterima di Program Studi Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan (TRKB) Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Unair. Pencapaian ini menjadikannya salah satu mahasiswa termuda yang pernah diterima di universitas bergengsi tersebut.
Mimpi yang Terpatri Sejak Dini
Bagi Yasmin, Unair bukanlah sekadar pilihan acak. Sejak lama, ia telah memendam hasrat untuk menimba ilmu di universitas yang memiliki reputasi kuat di bidang teknologi, khususnya robotika dan kecerdasan buatan. Dukungan penuh dari orang tua, guru, dan teman-temannya semakin memantapkan tekadnya untuk meraih impian tersebut. “Saya memilih Unair karena memiliki jurusan yang saya inginkan, yaitu Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan,” ungkap Yasmin dalam keterangan resminya.
Akselerasi dan Prestasi Membanggakan
Keberhasilan Yasmin tidak datang begitu saja. Ia merupakan siswa berprestasi yang mengikuti program kelas akselerasi sebanyak tiga kali, yaitu di tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Selain itu, ia juga aktif mengikuti berbagai kompetisi dan berhasil meraih sejumlah prestasi membanggakan, di antaranya:
- Medali emas Olimpiade Matematika
- Finalis Olimpiade Bahasa Inggris
- Sertifikat Tahfiz 3 juz
Strategi Belajar Efektif
Di balik segudang prestasi yang diraihnya, Yasmin memiliki strategi belajar yang efektif. Sepulang sekolah, ia selalu menyempatkan diri untuk belajar dan mengerjakan tugas. Jika materi yang harus dipelajari cukup banyak, ia tidak segan untuk belajar hingga larut malam. “Setiap hari sepulang sekolah saya meluangkan waktu untuk belajar. Jika materinya banyak, saya bisa belajar hingga larut malam. Dengan ini, saya bisa belajar lebih efektif,” jelasnya.
Menyongsong Masa Depan dengan Semangat
Kini, Yasmin siap untuk memasuki dunia perkuliahan dan menambah porsi belajarnya. Ia bertekad untuk menjadi mahasiswa berprestasi dan kelak menjadi seorang pakar robotika yang dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Yasmin memiliki cita-cita mulia, yaitu menciptakan robot yang dapat membantu meringankan beban manusia.
Kepada para calon mahasiswa yang belum berhasil lolos SNBP, Yasmin memberikan semangat dan motivasi. Ia percaya bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. “Buat yang belum rezeki lolos SNBP, terus semangat karena semuanya belum berakhir. Pasti ada hal yang lebih baik sudah dipersiapkan oleh Tuhan untuk kalian,” pesannya.
Kisah Yasmin Nayla Nur Hakim Batubara adalah bukti nyata bahwa usia bukanlah penghalang untuk meraih impian. Dengan kerja keras, dedikasi, dan dukungan dari orang-orang terdekat, setiap orang dapat mencapai kesuksesan yang gemilang.