InJourney Gencarkan Transformasi Aviasi dan Pariwisata Indonesia Demi Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

InJourney Gencarkan Transformasi Aviasi dan Pariwisata Indonesia Demi Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Sebagai holding BUMN yang menaungi sektor aviasi dan pariwisata, InJourney terus berupaya mentransformasi wajah pariwisata Indonesia menjadi lebih baik dan berkelanjutan. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian nasional.

Komitmen Terhadap Peningkatan PDB

Direktur Utama InJourney, Maya Watono, mengungkapkan komitmen perusahaan untuk meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Targetnya, kontribusi pariwisata dapat meningkat dari 4,1% menjadi 6% pada tahun 2029. Upaya ini dilakukan melalui berbagai inisiatif strategis yang menyasar pengembangan aviasi dan pariwisata secara komprehensif.

Transformasi Fundamental di Sektor Aviasi

InJourney Airports, sebagai anak perusahaan yang mengelola 37 bandara di seluruh Indonesia, menjadi ujung tombak transformasi di sektor kebandarudaraan. Transformasi ini dilakukan secara fundamental dengan berpegang pada prinsip premises, process, dan people. Dua bandara utama, yaitu Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, menjadi proyek percontohan dalam transformasi ini.

Transformasi ini bertujuan untuk menjadikan bandara-bandara di bawah pengelolaan InJourney Group lebih sehat dan menguntungkan. Hal ini dicapai melalui peningkatan pelayanan, transformasi bisnis, dan penguatan kualitas operasional.

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, transformasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta terus dikebut. Setelah melakukan pembenahan di Terminal 3, InJourney juga merevitalisasi Terminal 2F yang kini difungsikan untuk melayani penerbangan umrah. Terminal 2F memiliki luas area 44.000 meter persegi dengan kapasitas 12 juta penumpang per tahun. Selain itu, kapasitas Terminal 1B juga ditingkatkan dari 3 juta menjadi 7,7 juta penumpang per tahun.

Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas

Di sektor destinasi, InJourney berfokus pada peningkatan kualitas infrastruktur pariwisata, promosi lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), serta inovasi untuk menciptakan pengalaman perjalanan yang mengesankan bagi wisatawan.

Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika menjadi salah satu fokus utama. Pada tahun 2024, Sirkuit Mandalika telah dipenuhi dengan lebih dari 250 hari acara dan atraksi. Kehadiran Mandalika Beach Club dan fasilitas akomodasi bintang 4 dan 5 semakin melengkapi pengalaman berwisata di Mandalika.

InJourney juga tengah mengembangkan KEK Kesehatan Sanur sebagai pusat layanan kesehatan kelas dunia dengan konsep medical and wellness tourism. KEK Sanur akan dilengkapi dengan fasilitas seperti hotel bintang lima, resor, dan convention center berkapasitas 5.000 orang.

Revitalisasi Aset Budaya dan Sejarah

Selain destinasi baru, InJourney juga melakukan revitalisasi terhadap aset-aset budaya dan sejarah yang ada, seperti Sarinah dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Sarinah kini hadir dengan konsep "Panggung Karya Indonesia" yang menjadi wadah bagi inovasi lintas komunitas dan penjualan produk lokal unggulan. Sementara itu, TMII ditransformasi dengan mengusung empat pilar utama, yaitu inclusive, smart, green, and culture.

Penataan ulang kawasan destinasi Candi Borobudur juga menjadi perhatian utama. Remasterplan Borobudur mengutamakan empat pilar, yaitu konservasi, penghijauan, spiritual, dan edukasi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara, terutama umat Buddha.

Dukungan untuk UMKM dan Pariwisata Berkelanjutan

InJourney juga aktif mendukung pertumbuhan dan pengembangan UMKM melalui penyelenggaraan 540 acara dan program dengan dukungan kepada lebih dari 3.000 UMKM. Perusahaan juga senantiasa melibatkan tenaga kerja lokal dalam setiap kegiatan pariwisata.

Sebagai wujud komitmen terhadap pariwisata berkelanjutan, InJourney mendorong program-program yang berdampak pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Perusahaan juga menerapkan prinsip environmental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnisnya.

Melalui InJourney Green Initiatives, perusahaan berupaya menciptakan masa depan berkelanjutan dengan mengedepankan pengelolaan sampah yang terpadu dan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai.

Pengembangan SDM Pariwisata

Pengembangan sumber daya manusia (SDM) pariwisata juga menjadi fokus utama InJourney. Melalui InJourney Hospitality House, perusahaan menyelenggarakan hospitality training program untuk meningkatkan kemahiran dan pelayanan bagi pelaku pariwisata, khususnya di kawasan DPSP.

Dengan dukungan 49.045 karyawan, InJourney siap mewujudkan visinya untuk menjadi ekosistem aviasi dan pariwisata unggulan yang berkelanjutan.

Inisiatif Utama InJourney:

  • Transformasi Bandara: Peningkatan fasilitas dan layanan di 37 bandara.
  • Pengembangan Destinasi: Fokus pada 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
  • Revitalisasi Aset: Pembaruan Sarinah dan TMII.
  • Pariwisata Berkelanjutan: Program InJourney Green Initiatives dan pengelolaan sampah.
  • Pengembangan SDM: Pelatihan hospitality melalui InJourney Hospitality House.