Banjir Bandang Depok: Hujan Deras, Pemadaman Listrik, dan Tembok Kompleks Roboh
Banjir Bandang Depok: Hujan Deras, Pemadaman Listrik, dan Tembok Kompleks Roboh
Kota Depok dilanda banjir bandang pada Senin malam, 3 Maret 2025, akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 21.00 WIB. Intensitas hujan yang tinggi disertai petir mengakibatkan pemadaman listrik di sejumlah kompleks perumahan, termasuk di kawasan Pancoran Mas. Bayu (35), seorang warga Pancoran Mas, menceritakan pengalaman mencekamnya menghadapi bencana alam tersebut. Ia mengungkapkan bahwa genangan air yang awalnya hanya menggenangi jalan raya dengan cepat merendam carport dan teras rumahnya. Dalam waktu singkat, ketinggian air di jalan mencapai 15-20 sentimeter.
Situasi semakin mencekam ketika aliran listrik padam sekitar pukul 21.30 WIB. Bayu menjelaskan bahwa pihak pengelola kompleks perumahan telah mengumumkan adanya gangguan jaringan listrik, diduga akibat sambaran petir. Ketiadaan listrik di tengah derasnya hujan dan genangan air yang terus meninggi membuat warga panik. Bayu dan istrinya bergegas menyelamatkan barang-barang elektronik berharga dengan memindahkannya ke tempat yang lebih tinggi. Kondisi semakin kritis ketika air mulai masuk ke dalam rumah sekitar pukul 23.00 WIB, menggenangi lantai rumah mereka setinggi 10 cm. Air tidak hanya masuk dari depan rumah, tetapi juga merembes dari saluran air di dapur dan kamar mandi. Rumah-rumah di bagian depan kompleks bahkan telah lebih dulu terendam banjir hingga ke dalam rumah.
Puncak kepanikan terjadi sekitar pukul 23.30 WIB, saat terdengar suara keras yang awalnya disangka petir. Ternyata, tembok kompleks bagian belakang ambrol akibat tekanan debit air yang tinggi. Kejadian ini membuat kompleks perumahan menjadi terbuka dan langsung berbatasan dengan sungai di belakangnya. Meskipun tembok roboh, ketinggian banjir tidak meningkat secara signifikan, namun tetap mengkhawatirkan. Hingga pukul 01.00 WIB dini hari, Selasa, 4 Maret 2025, banjir masih menggenangi kompleks perumahan Bayu, meski listrik telah kembali normal. Hujan deras masih terus berlangsung.
Kondisi Bendung Katulampa di Bogor turut menjadi sorotan. Pada Minggu malam, 2 Maret 2025, Bendung Katulampa telah dinyatakan siaga 1. Pada Senin malam, statusnya turun menjadi siaga 2 dengan ketinggian muka air mencapai 170 sentimeter. Meskipun sempat mengalami penurunan pada pagi hari, ketinggian air kembali meningkat di sore dan malam hari akibat curah hujan tinggi di kawasan Puncak yang merupakan hulu Sungai Ciliwung. Kenaikan debit air diprediksi akan terus berlanjut jika hujan deras masih terus mengguyur kawasan tersebut.
Bencana ini menyoroti pentingnya mitigasi bencana dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi risiko banjir, terutama di wilayah yang rawan terhadap bencana alam. Pentingnya sistem peringatan dini yang efektif dan infrastruktur yang memadai juga menjadi perhatian utama agar kejadian serupa dapat diminimalisir di masa depan. Kerusakan tembok kompleks juga menimbulkan pertanyaan mengenai perawatan dan kekuatan infrastruktur publik dalam menghadapi tekanan alamiah yang ekstrem. Pemerintah setempat perlu melakukan evaluasi dan perbaikan untuk mencegah kejadian serupa.
Kondisi saat ini: * Banjir masih menggenangi kompleks perumahan Bayu. * Listrik telah kembali normal. * Hujan deras masih berlangsung. * Status Bendung Katulampa Siaga 2 (170 cm). * Tembok kompleks roboh.