Antisipasi Gelombang Panas 2025, Singapura Siapkan Strategi Komprehensif

Singapura Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Gelombang Panas Tahun 2025

Singapura mengambil langkah proaktif dalam mengantisipasi potensi gelombang panas yang diperkirakan dapat terjadi pada tahun 2025. Pemerintah kota-negara tersebut telah menyiapkan serangkaian strategi komprehensif untuk melindungi warganya, terutama kelompok rentan, dari dampak buruk suhu ekstrem.

Satuan Tugas Merkuri antarlembaga, yang dibentuk pada tahun 2023, memegang peranan penting dalam merumuskan dan melaksanakan rencana aksi ini. Satuan tugas ini beranggotakan 37 lembaga pemerintah, termasuk Kementerian Pendidikan, Kementerian Kesehatan, serta Kementerian Sosial dan Pembangunan Keluarga. Kolaborasi lintas sektor ini menunjukkan keseriusan Singapura dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.

Langkah-langkah Antisipasi Gelombang Panas:

  • Pembelajaran Berbasis Rumah: Kementerian Pendidikan (MOE) akan membimbing sekolah-sekolah untuk beralih ke pembelajaran berbasis rumah, baik sebagian maupun penuh, jika gelombang panas melanda. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi paparan siswa terhadap panas ekstrem dan memastikan kelancaran proses belajar mengajar.
  • Ruang Pendingin Publik: Pusat-pusat komunitas, klub-klub Asosiasi Rakyat, dan pusat-pusat Jaringan Penduduk tertentu akan menyediakan ruangan ber-AC bagi masyarakat umum. Pemerintah juga berencana mengalihfungsikan hingga delapan gedung olahraga dalam ruangan ber-AC sebagai pusat penanggulangan panas, khususnya bagi kelompok rentan. Lokasi-lokasi ini akan tersebar di seluruh Singapura untuk memudahkan akses.
  • Perlindungan Pekerja: Kementerian Tenaga Kerja mewajibkan pengusaha untuk memberikan waktu istirahat minimal 10 menit per jam kepada pekerja yang terlibat dalam pekerjaan fisik berat selama periode tekanan panas tinggi. Hal ini bertujuan untuk mencegah kelelahan panas dan masalah kesehatan terkait lainnya.
  • Pengaturan Aktivitas Luar Ruangan: Aktivitas fisik di luar ruangan akan diminimalkan antara pukul 11 pagi dan 4 sore, periode dengan tingkat stres akibat panas tertinggi. Sekolah-sekolah akan menerapkan aturan berpakaian santai dan menyesuaikan atau menangguhkan kegiatan luar ruangan berdasarkan tingkat tekanan panas. Prasekolah dilarang melakukan aktivitas luar ruangan antara pukul 11 pagi dan 4 sore.
  • Sistem Peringatan Dini: Badan meteorologi nasional akan mengeluarkan peringatan bersama untuk media jika diperkirakan akan terjadi gelombang panas. Peringatan ini akan tetap berlaku hingga suhu kembali normal. Pemerintah juga akan menyebarkan informasi tentang praktik manajemen panas di rumah dan lokasi ruang pendingin komunitas.

Pengukuran Tekanan Panas:

Singapura menggunakan Wet Bulb Globe Temperature (WBGT) sebagai indikator untuk mengukur tekanan panas. WBGT mempertimbangkan suhu udara, kelembapan, kecepatan angin, dan radiasi matahari.

Definisi Gelombang Panas:

Di Singapura, gelombang panas didefinisikan sebagai periode ketika suhu harian tertinggi mencapai setidaknya 35 derajat Celsius selama tiga hari berturut-turut, dengan suhu rata-rata harian minimal 29 derajat Celsius.

Prospek Tahun 2025:

Satuan tugas mencatat bahwa risiko gelombang panas pada musim panas tahun 2025 relatif lebih rendah karena faktor pendorong iklim global yang tidak mendukung. Namun, suhu udara diperkirakan tetap di atas normal, dengan kemungkinan 60% suhu rata-rata pada bulan Maret hingga Mei melebihi 28,4 derajat Celsius.

Pentingnya Kewaspadaan:

Pemerintah Singapura menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap tekanan panas dan mengimbau masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan yang tepat guna meminimalkan risiko cedera akibat panas. Langkah-langkah ini meliputi menyiapkan ruang sejuk di rumah, menghindari aktivitas fisik berat di luar ruangan selama jam-jam terpanas, dan tetap terhidrasi.

Dengan persiapan matang dan koordinasi yang baik, Singapura berupaya melindungi warganya dari dampak buruk gelombang panas dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi semua.