IHSG Melesat Lampaui 6.400, Rupiah Ikut Terangkat Sentimen The Fed
markdown Jakarta, 20 Maret 2025 - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan performa impresif pada awal perdagangan hari Kamis, menembus level psikologis 6.400. Penguatan ini sejalan dengan sentimen positif yang mendorong nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS di pasar spot.
Pada pukul 09.50 WIB, IHSG tercatat berada di posisi 6.420,42, melonjak 108,75 poin atau 1,75 persen dibandingkan penutupan hari sebelumnya di level 6.372,61. Kenaikan ini mencerminkan optimisme pelaku pasar terhadap kondisi ekonomi global dan domestik.
Maximilianus Nico Demus, Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, mengaitkan sentimen positif ini dengan pernyataan Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell. Pernyataan tersebut memberikan keyakinan kepada investor di tengah ketidakpastian yang dipicu oleh kebijakan tarif yang diusung oleh Donald Trump.
Kebijakan The Fed dan Dampaknya
Meski The Fed tidak terburu-buru menurunkan suku bunga acuannya, bank sentral AS ini menunjukkan kehati-hatian dalam menghadapi dampak kebijakan tarif Trump terhadap perekonomian AS. Selain itu, The Fed juga mulai memperlambat laju pengurangan neraca keuangannya, dengan mengurangi jumlah obligasi pemerintah AS yang jatuh tempo dan tidak diinvestasikan kembali dari 25 miliar Dolar AS menjadi 3 miliar Dolar AS.
Kinerja Kredit Domestik yang Stabil
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan pertumbuhan kredit pada Februari 2025 mencapai 10,30 persen secara tahunan. Angka ini relatif stabil dibandingkan dengan pertumbuhan pada Januari 2025 sebesar 10,27 persen. Data ini mengindikasikan aktivitas ekonomi yang solid dan kepercayaan sektor perbankan dalam menyalurkan kredit.
Secara teknikal, Pilarmas Investindo Sekuritas memprediksi IHSG berpotensi mengalami penguatan terbatas dengan level support dan resistance di kisaran 6.000-6.380.
Perbandingan Kinerja Bursa Regional
Kinerja bursa saham di kawasan Asia menunjukkan variasi. Strait Times Singapura naik 0,6 persen (23,64 poin) ke level 3.931,95. Shanghai Composite mengalami penurunan 0,48 persen (16,56 poin) ke level 3.409,87. Nikkei 225 Jepang naik tipis 0,17 persen (65,62 poin) ke level 37.817,50. Hang Seng Hong Kong turun signifikan 1,50 persen (371,89 poin) ke level 24.399,25.
Penguatan Rupiah dan Sentimen Pasar
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS di pasar spot pagi ini menguat. Data Bloomberg menunjukkan Rupiah berada pada level Rp 16.506 per Dolar AS pada pukul 09.20 WIB, menguat 0,15 persen dibandingkan penutupan kemarin di Rp 16.531,5 per Dolar AS.
Ariston Tjendra, seorang pengamat pasar uang, menjelaskan bahwa hasil rapat Bank Sentral AS memberikan tekanan pada Dolar AS dan memberikan sentimen positif ke pasar saham. The Fed masih membuka opsi pemangkasan suku bunga acuan sebanyak dua kali tahun ini di tengah kekhawatiran inflasi akibat kebijakan tarif.
Namun, kekhawatiran pasar terhadap kebijakan tarif Trump tetap menjadi perhatian. Konflik geopolitik, seperti serangan Israel di Gaza dan prospek penghentian perang di Ukraina yang memudar, juga dapat memberikan sentimen negatif ke aset berisiko. Akibatnya, harga aset safe haven seperti emas terus melambung tinggi.
Ariston memperkirakan efek dari hasil rapat Bank Sentral AS dapat mendorong penguatan Rupiah terhadap Dolar AS ke kisaran 16.480. Namun, sentimen negatif yang masih membayangi pasar dapat mendorong pelemahan Rupiah ke kisaran 16.580-16.600.