Gadis Medan Berusia 14 Tahun Jadi Mahasiswa Termuda Unair Setelah Tiga Kali Akselerasi

Yasmin Nayla Nur Hakim Batubara: Wunderkind Asal Medan Taklukkan Unair di Usia 14 Tahun

Surabaya – Di usia yang baru menginjak 14 tahun, Yasmin Nayla Nur Hakim Batubara, seorang gadis berbakat asal Medan, telah mencetak prestasi gemilang dengan diterima di Universitas Airlangga (Unair) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Pencapaian ini menjadikannya mahasiswa termuda di kampus tersebut.

Kisah sukses Yasmin ini tidak lepas dari kegigihannya mengikuti program akselerasi selama tiga jenjang pendidikan, yaitu Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Lulusan SMAS Al-Azhar Plus, Kota Medan, ini mengakui bahwa program akselerasi menuntutnya untuk memiliki strategi belajar yang efektif.

"Sebagai siswa akselerasi, saya harus pintar-pintar mengatur waktu dan mencari metode belajar yang paling sesuai," ungkap Yasmin dalam keterangan tertulis yang dirilis Unair, Kamis (14/3/2025).

Strategi Belajar Efektif Ala Yasmin

Kunci keberhasilan Yasmin terletak pada kedisiplinan dan kemampuannya dalam mengatur waktu. Setiap hari sepulang sekolah, ia selalu menyempatkan diri untuk belajar. Bahkan, jika materi yang harus dipelajari cukup banyak, ia rela belajar hingga larut malam.

"Dengan belajar secara teratur dan fokus, saya bisa memahami materi dengan lebih baik dan efektif," jelasnya.

Selain itu, Yasmin juga dikenal sebagai siswa yang berprestasi di bidang akademik. Ia pernah meraih medali emas dalam Olimpiade Matematika, menjadi finalis Olimpiade Bahasa Inggris, dan juga seorang hafizah (penghafal Al-Qur'an) dengan hafalan 3 juz.

Mantap Memilih Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan

Yasmin memilih Program Studi (Prodi) Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan (TRKB) di Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Unair sebagai tempatnya menimba ilmu. Ketertarikannya pada bidang robotika dan kecerdasan buatan menjadi alasan utama dibalik keputusannya.

"Unair memiliki jurusan yang saya inginkan, yaitu Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan. Saya berharap Unair dapat membantu saya menjadi ilmuwan robot yang kompeten dan berkontribusi bagi masyarakat," ujarnya.

Dukungan penuh dari orang tua, guru, dan teman-temannya semakin memantapkan pilihannya. Mereka sangat bersyukur dan bangga atas keberhasilan Yasmin diterima di Unair.

"Sejak lama saya memang ingin kuliah di Unair, terutama di Prodi TRKB," ungkap Yasmin.

Ia mengaku sudah tidak sabar untuk memulai perkuliahan dan mendalami ilmu robotika dan kecerdasan buatan.

"Saya memilih program studi ini karena saya melihat potensi teknologi robot di masa depan sangat besar. Saya ingin menciptakan robot yang dapat membantu mempermudah pekerjaan manusia dan menyelesaikan berbagai permasalahan," jelasnya.

Siap Menjadi Mahasiswa Berprestasi dan Pakar Robotika

Yasmin telah mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan perkuliahan dengan meningkatkan porsi belajarnya. Ia juga bertekad untuk menjadi mahasiswa berprestasi dan meraih gelar pakar robotika.

"Saya akan belajar dengan sungguh-sungguh dan memanfaatkan semua kesempatan yang ada untuk mengembangkan diri," tegasnya.

Kepada teman-teman yang belum berhasil lolos SNBP, Yasmin memberikan semangat dan motivasi.

"Jangan menyerah dan teruslah berusaha. Yakinlah bahwa Tuhan telah mempersiapkan rencana yang lebih baik untuk kalian," pesannya.

Kisah inspiratif Yasmin Nayla Nur Hakim Batubara ini membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk meraih impian. Dengan kerja keras, dedikasi, dan dukungan dari orang-orang terdekat, semua orang memiliki kesempatan untuk mencapai kesuksesan.