Bulog Kediri Optimalkan Penyerapan Gabah Petani, Catatkan Rekor Tertinggi di Jawa Timur
Perum Bulog Kantor Cabang (Kancab) Kediri menunjukkan komitmennya dalam mendukung petani lokal dengan secara agresif menyerap hasil panen raya. Hingga saat ini, Bulog Kancab Kediri berhasil mengumpulkan 16.800 ton beras, sebuah pencapaian yang diklaim sebagai yang tertinggi di seluruh Jawa Timur. Pimpinan Perum Bulog Kancab Kediri, Imam Mahdi, menyampaikan bahwa setiap harinya, sekitar 1.500 ton Gabah Kering Panen (GKP) diserap oleh Bulog Kediri.
"Serapan gabah petani oleh Bulog Kancab Kediri telah mencapai 33.600 ton setara Gabah Kering Panen (GKP) atau 16.800 ton setara beras bahkan menjadi yang tertinggi di Jawa Timur," ungkap Imam, menegaskan peran penting Bulog dalam menjaga stabilitas harga dan membantu petani memasarkan hasil panen mereka.
Strategi Proaktif Hadapi Tantangan Panen Raya
Menghadapi puncak panen yang bertepatan dengan musim hujan dengan intensitas tinggi, Bulog Kediri menerapkan strategi proaktif. Salah satunya adalah kolaborasi erat dengan berbagai pihak, termasuk:
- TNI
- Pemerintah Daerah
- Dinas Pertanian (melalui Penyuluh Pertanian Lapangan/PPL)
Kolaborasi ini diwujudkan dalam penjadwalan prioritas panen yang terkoordinasi. Tujuannya adalah untuk memastikan gabah segera diproses di fasilitas pengeringan setelah panen, menghindari potensi penurunan kualitas akibat penundaan atau panen yang terlalu dini. Penyesuaian kapasitas pengeringan yang sudah siap di Kancab Kediri meliputi wilayah kerja di Kabupaten Kediri, Kota Kediri dan Kabupaten Nganjuk yaitu sejumlah 450 Ton per hari. Strategi penjadwalan prioritas panen ini adalah upaya efektif dalam mengakomodir jumlah produksi yang melimpah berdasarkan data Dinas Pertanian yaitu sekitar 5.600 Ton perhari pada periode puncak panen medio maret sampai dengan April 2025.
Tim Jemput Gabah dan Pembayaran Tunai
Untuk lebih mendekatkan diri dengan petani, Bulog Kediri membentuk 18 Tim Jemput Gabah yang aktif berkeliling ke titik-titik panen. Tim ini tidak hanya bertugas mengumpulkan gabah, tetapi juga melakukan pembayaran tunai secara langsung kepada petani. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kepastian dan kepercayaan kepada petani untuk menjual hasil panen mereka kepada Bulog.
Bantahan Isu dan Komitmen Penyerapan
Imam Mahdi juga menanggapi isu yang beredar mengenai keengganan Bulog Kediri dalam menyerap gabah petani. Ia menegaskan bahwa Bulog Kediri terus membangun komunikasi yang baik dengan asosiasi kepala desa dan terjun langsung ke desa-desa tempat isu tersebut muncul. Kesepakatan telah dicapai untuk memfasilitasi penyerapan gabah di wilayah tersebut sesuai dengan tugas dan tanggung jawab Bulog dalam menjalankan penugasan pemerintah.
"Terkait isu tersebut, kami sudah berkomunikasi dengan asosiasi para kepala desa dan juga terjun ke desa di mana berita itu berawal muncul dan kami sudah sepakat bahwa untuk penyerapan di daerah tersebut akan kami fasilitasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawab kami untuk pelaksanaan penugasan pemerintah di bidang penyerapan gabah dan beras," jelas Imam.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Bulog Kediri optimis dapat terus meningkatkan penyerapan gabah petani dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Bahkan, capaian penyerapan Bulog Kediri telah melampaui target yang ditetapkan, dan mereka berkomitmen untuk terus melakukan penyerapan di seluruh wilayah kerja mereka.