Gagasan Kontroversial Trump: Amerika Serikat Berpotensi Mengambil Alih Kendali PLTN Zaporizhzhia di Ukraina
Gagasan Kontroversial Trump: Amerika Serikat Berpotensi Mengambil Alih Kendali PLTN Zaporizhzhia di Ukraina
Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat, kembali mencuatkan ide kontroversial terkait konflik Rusia-Ukraina. Dalam percakapan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Trump mengusulkan agar Amerika Serikat mengambil alih dan mengelola Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, fasilitas energi nuklir terbesar di Eropa yang saat ini diduduki oleh pasukan Rusia.
Usulan ini muncul di tengah upaya Trump untuk menengahi gencatan senjata antara Kyiv dan Moskow. Zelensky mengonfirmasi adanya diskusi mengenai penghentian serangan terhadap infrastruktur energi kedua negara. Ukraina menyatakan kesiapannya untuk menghentikan serangan terhadap jaringan energi Rusia, menyusul kesediaan Putin untuk melakukan hal serupa di wilayah Ukraina.
Fokus utama pembicaraan adalah PLTN Zaporizhzhia, yang direbut Rusia pada awal invasi Februari 2022. Zelensky menekankan pentingnya pembangkit tersebut bagi Ukraina dan Eropa, terutama untuk integrasi ke dalam jaringan listrik Eropa. Ia memperkirakan bahwa dibutuhkan waktu lebih dari dua tahun untuk memulihkan operasional penuh PLTN tersebut.
PLTN Zaporizhzhia, dengan enam reaktor nuklir, telah menjadi sumber kekhawatiran internasional sejak pendudukan Rusia. Potensi kerusakan atau insiden nuklir di fasilitas tersebut dapat menimbulkan konsekuensi yang mengerikan bagi seluruh benua Eropa. Oleh karena itu, usulan Trump untuk pengambilalihan oleh AS bertujuan untuk mengamankan dan menstabilkan operasional PLTN tersebut.
Zelensky sendiri menyatakan bahwa ia tidak merasa ditekan oleh Trump untuk memberikan konsesi kepada Rusia. Namun, prospek gencatan senjata yang lebih luas masih belum pasti, mengingat tuntutan Putin agar negara-negara Barat menghentikan semua bantuan militer ke Ukraina sebagai prasyarat untuk gencatan senjata.
Gedung Putih menggambarkan percakapan antara Trump dan Zelensky sebagai "fantastis". Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz dan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyatakan bahwa Trump "membahas pasokan listrik dan pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina" dengan Zelensky, dan AS dapat memberikan bantuan signifikan dalam pengelolaannya.
Waltz dan Rubio menambahkan, "Kepemilikan Amerika atas pembangkit-pembangkit itu akan menjadi perlindungan terbaik bagi infrastruktur tersebut," dalam pernyataan bersama.
Tantangan dan Implikasi
Usulan Trump ini memicu berbagai pertanyaan dan kekhawatiran. Secara praktis, bagaimana AS dapat mengambil alih kendali PLTN Zaporizhzhia di tengah pendudukan Rusia? Apa implikasi hukum dan politik dari tindakan tersebut? Bagaimana reaksi dari Rusia dan komunitas internasional?
Selain itu, muncul pertanyaan tentang biaya dan tanggung jawab yang terkait dengan pengelolaan PLTN tersebut. Apakah AS bersedia menanggung biaya pemulihan dan pemeliharaan PLTN, serta risiko yang terkait dengan operasionalnya?
Terlepas dari tantangan dan implikasi yang ada, usulan Trump ini menunjukkan perhatiannya terhadap krisis energi di Ukraina dan potensi ancaman nuklir yang ditimbulkan oleh PLTN Zaporizhzhia. Gagasan ini dapat menjadi titik awal untuk diskusi lebih lanjut tentang solusi inovatif untuk mengamankan infrastruktur energi Ukraina dan mencegah bencana nuklir.
Reaksi Internasional
Usulan Trump ini diperkirakan akan memicu perdebatan sengit di kalangan internasional. Beberapa pihak mungkin mendukung inisiatif ini sebagai cara untuk melindungi PLTN Zaporizhzhia dari potensi kerusakan atau penyalahgunaan oleh Rusia. Namun, pihak lain mungkin mengkritik usulan ini sebagai campur tangan yang tidak pantas dalam urusan dalam negeri Ukraina dan pelanggaran terhadap kedaulatan negara tersebut.
Reaksi dari Rusia juga akan sangat penting. Moskow kemungkinan akan menentang keras setiap upaya AS untuk mengambil alih kendali PLTN Zaporizhzhia, dan dapat mengambil tindakan balasan yang signifikan.
Pada akhirnya, keberhasilan atau kegagalan usulan Trump ini akan bergantung pada sejumlah faktor, termasuk kemauan politik dari semua pihak yang terlibat, serta kemampuan untuk mengatasi tantangan praktis dan hukum yang terkait dengan pengambilalihan dan pengelolaan PLTN Zaporizhzhia.