Dedi Mulyadi Tolak Parsel Lebaran, Ajak Warga Berbagi dengan Sesama

Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengeluarkan pernyataan yang mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap sesama. Ia secara tegas menolak menerima parsel Lebaran yang biasanya ditujukan kepadanya.

Dalam sebuah kesempatan usai menghadiri Gelar Pasukan Operasi Lodaya 2025 di Kota Bandung, Dedi Mulyadi menyampaikan imbauan agar masyarakat yang berniat mengirimkan parsel kepadanya, lebih baik menyalurkan bantuan tersebut kepada warga yang kurang mampu di lingkungan sekitar mereka.

"Setiap Lebaran kan suka ada ngirim parcel tuh. Yang mau ngirim parcel buat Gubernur, lebih baik tidak usah kirim, tapi kirimkan parsel ke warga dalam bentuk paket, nilainya Rp150 ribuan," ujarnya.

Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa dengan memberikan parsel kepada tetangga yang membutuhkan, manfaatnya akan jauh lebih besar dibandingkan jika parsel tersebut hanya diterima olehnya sendiri.

"Kalau ada 100 yang kirim ke saya, misal mereka bisa ngasih ke 10 orang, berarti sudah ada 1.000 yang dibantu, dibanding ditemukan di tempat saya, saya di rumahnya nggak ada istri, nggak ada yang makannya," tegasnya.

Lebih lanjut, Dedi Mulyadi juga menyoroti praktik pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) yang seringkali disalahgunakan. Ia menghimbau kepada seluruh instansi pemerintah dan swasta untuk tidak memberikan THR kepada pihak-pihak yang tidak berhak, terutama organisasi masyarakat (ormas) atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang meminta secara paksa.

"Terus kemudian THR, saya tekankan untuk seluruh instansi pemerintah, swasta, tidak lagi mengeluarkan THR pada siapapun, dan tidak ada orang yang minta THR lagi. Provinsi lain kan sampai terjadi satpam dianiaya oleh orang yang minta THR yang mengaku LSM. Kan menjadi hal-hal yang aneh, yang harus secara tegas kita sikapi secara bersama," tutur Dedi.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak langsung oleh arus mudik Lebaran, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga akan memberikan kompensasi kepada pengayuh becak, kusir delman, sopir angkot, dan pengemudi ojek yang berada di jalur-jalur mudik.

Kompensasi sebesar Rp3 juta akan disalurkan dalam dua tahap, yaitu sebelum dan sesudah Lebaran. Tujuannya adalah untuk membantu meringankan beban ekonomi mereka selama masa mudik Lebaran dan memastikan mereka tetap dapat memenuhi kebutuhan keluarga.

"Hari ini saya didampingi Kapolda, kita akan ke Garut untuk menyampaikan bantuan untuk tukang becak, sopir angkut, delman, ojek, yang di daerah-daerah yang rawan kemacetan yang dilalui arus mudik," ujarnya. "Kita ngasih Rp3 juta dalam bentuk ditransfer uangnya. Rp1,5 juta itu sebelum Lebaran, dan Rp1,5 juta setelah Lebaran. Kenapa dibagi dua? Saya khawatir nanti udah dikasih Rp3 juga tahu-tahunya masih mangkal," pungkasnya.

Dengan berbagai upaya ini, Dedi Mulyadi berharap perayaan Idul Fitri tahun ini dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Jawa Barat, termasuk mereka yang kurang beruntung.