Lahirnya Gerakan Rakyat: Ormas Berwarna Oranye dengan Anies Baswedan sebagai Inspirasi
Lahirnya Gerakan Rakyat: Ormas Berwarna Oranye dengan Anies Baswedan sebagai Inspirasi
Baru-baru ini, sebuah organisasi masyarakat (ormas) bernama Gerakan Rakyat resmi dideklarasikan. Kehadiran ormas ini menarik perhatian publik, terutama karena pemilihan warna oranye sebagai identitas visualnya dan keterkaitannya dengan Anies Baswedan, mantan Gubernur Jakarta, yang hadir dalam deklarasi tersebut dan disebut sebagai tokoh inspiratif bagi gerakan ini. Dibentuk bulan lalu, Gerakan Rakyat menargetkan penguatan masyarakat sipil sebagai kontrol atas hak politik dan ekonomi, mengingat keprihatinan terhadap penurunan jumlah kelas menengah dalam satu dekade terakhir. Hal ini disampaikan oleh Jubir dan Wakil Ketua Umum Gerakan Rakyat, Yusuf Lakaseng, dalam wawancara pada Kamis, 27 Februari 2025.
Gerakan Rakyat mengusung slogan "Indonesia Menyala", sebagai reaksi atas tagar #IndonesiaGelap yang sempat viral di media sosial. Yusuf Lakaseng menjelaskan bahwa jika gerakan mahasiswa menyuarakan kegelapan, maka Gerakan Rakyat hadir untuk menerangi. Peran Anies Baswedan dalam ormas ini menjadi sorotan. Yusuf Lakaseng menegaskan bahwa Anies Baswedan bukan sebagai anggota struktural, melainkan sebagai inspirator. Gagasan-gagasan Anies Baswedan tentang pembangunan bangsa yang baik, yang tersebar luas di media sosial, dianggap sebagai pendorong utama berdirinya Gerakan Rakyat. Oleh karena itu, pertanyaan tentang posisi formal Anies Baswedan dalam ormas ini dianggap tidak relevan. Anies Baswedan sendiri, ketika ditanya mengenai potensi Gerakan Rakyat menjadi partai politik pendukungnya di Pilpres 2029, menyatakan bahwa hal itu terlalu jauh dan menyatakan fokusnya saat ini pada kegiatan sosial dan pendidikan.
Warna oranye, yang juga dikenal sebagai warna jingga, dipilih karena melambangkan kehangatan dan semangat, sejalan dengan tagline "Gotong Royong untuk Indonesia" dan "Indonesia Menyala". Sahrin, salah satu perwakilan Gerakan Rakyat, menjelaskan bahwa pemilihan warna ini selaras dengan harapan akan Indonesia yang adil dan makmur. Meskipun warna oranye identik dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sahrin menegaskan bahwa Gerakan Rakyat terbuka bagi semua pihak, tanpa berpihak pada partai politik tertentu dan fokusnya adalah pada pendidikan politik. Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, menanggapi hal ini dengan santai, menyatakan bahwa PKS memiliki tiga warna identitas, yaitu putih, hitam, dan oranye, dan tidak mempermasalahkan penggunaan warna oranye oleh Gerakan Rakyat. Mardani menambahkan bahwa PKS memiliki basis kader yang kuat dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Islami dalam menjalankan misi dakwahnya.
Gerakan Rakyat, dengan warna oranye yang mencolok dan visi untuk ‘menerangi’ Indonesia, menunjukkan dinamika politik dan organisasi masyarakat di Indonesia. Bagaimana perkembangan Gerakan Rakyat selanjutnya dan bagaimana pengaruh Anies Baswedan terhadap arah gerakan ini akan menjadi hal yang menarik untuk dipantau. Pertanyaan tentang potensi Gerakan Rakyat untuk menjadi kendaraan politik di masa depan, baik itu untuk Anies Baswedan sendiri maupun untuk pihak lain, masih menjadi misteri yang akan terjawab seiring berjalannya waktu.