Bahaya Kurang Tidur: PAFI Ingatkan Risiko Penyakit Serius Mengintai

Ancaman Kesehatan Akibat Kurang Tidur: Perspektif PAFI

Kurang tidur, seringkali dianggap sepele, ternyata menyimpan bahaya laten bagi kesehatan. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) mengingatkan masyarakat akan risiko serius yang mengintai akibat kebiasaan tidur yang tidak memadai. Lebih dari sekadar rasa lelah dan penurunan konsentrasi, kurang tidur kronis dapat memicu berbagai gangguan kesehatan jangka panjang.

Ketua Umum PAFI, Mozes Wambrauw Simbiak, menjelaskan bahwa tidur yang cukup merupakan fondasi penting bagi regenerasi dan perbaikan sel-sel tubuh. Ketika seseorang kekurangan tidur, proses vital ini terganggu, membuka pintu bagi berbagai penyakit kronis. "Tidur bukan hanya soal menghilangkan kantuk, tetapi juga kesempatan bagi tubuh untuk memperbaiki diri. Jika ini terganggu, banyak sistem tubuh yang akan merasakan dampaknya," ujarnya.

Dampak Kurang Tidur pada Kesehatan Fisik dan Mental

Berikut adalah beberapa risiko kesehatan yang terkait dengan kurang tidur:

  • Penyakit Kardiovaskular: Kurang tidur dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol, meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
  • Diabetes: Gangguan tidur dapat memengaruhi regulasi gula darah, meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2.
  • Obesitas: Kurang tidur memengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan, meningkatkan keinginan untuk makan makanan tinggi kalori dan menyebabkan penambahan berat badan.
  • Gangguan Mental: Kurang tidur dapat memicu stres, kecemasan, depresi, dan gangguan mood lainnya. Otak membutuhkan waktu istirahat yang cukup untuk memproses emosi dan berfungsi secara optimal.

Selain itu, PAFI juga menyoroti dampak negatif penggunaan gawai (gadget) terhadap kualitas tidur. Paparan cahaya biru dari layar elektronik sebelum tidur dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur-bangun alami tubuh. Kebiasaan ini dapat menyebabkan kesulitan tidur (insomnia) dan memperburuk kualitas tidur secara keseluruhan.

Tips Meningkatkan Kualitas Tidur dari PAFI

PAFI memberikan beberapa rekomendasi untuk meningkatkan kualitas tidur:

  • Pola Tidur Teratur: Usahakan untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, bahkan di akhir pekan, untuk mengatur jam biologis tubuh.
  • Hindari Kafein dan Alkohol: Konsumsi kafein dan alkohol sebelum tidur dapat mengganggu siklus tidur dan menyebabkan terbangun di malam hari.
  • Batasi Paparan Layar: Hindari penggunaan gawai (gadget) setidaknya satu jam sebelum tidur. Jika perlu, gunakan filter cahaya biru pada perangkat elektronik.
  • Ciptakan Lingkungan Tidur yang Nyaman: Pastikan kamar tidur gelap, tenang, dan sejuk.
  • Olahraga Teratur: Olahraga secara teratur dapat meningkatkan kualitas tidur, tetapi hindari berolahraga terlalu dekat dengan waktu tidur.

Mozes menekankan pentingnya tidur yang cukup bagi kesehatan secara keseluruhan. "Idealnya, orang dewasa membutuhkan 7-9 jam tidur setiap malam. Prioritaskan tidur yang cukup untuk menjaga kesehatan fisik dan mental Anda," pungkasnya.