Sekolah Rakyat Usung Kurikulum 'Plus-Plus': Kombinasi Pendidikan Formal dan Pengembangan Karakter

Sekolah Rakyat Siapkan Kurikulum 'Plus-Plus' untuk Pendidikan Holistik

Jakarta, Indonesia - Kementerian Sosial (Kemensos) berencana menerapkan kurikulum unik yang disebut "kurikulum plus-plus" untuk Sekolah Rakyat. Inisiatif ini bertujuan menggabungkan pendidikan formal dengan penekanan kuat pada pembentukan karakter siswa. Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, mengungkapkan bahwa kurikulum ini dirancang untuk memberikan pendidikan yang lebih komprehensif dibandingkan dengan sekolah negeri pada umumnya.

"Kurikulum ini akan mengintegrasikan kurikulum nasional dengan elemen 'plus-plus', yang berfokus pada pendidikan formal dan pengembangan karakter," kata Gus Ipul pada Kamis (20/3/2025). Beliau menekankan bahwa tujuan utama adalah menciptakan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis tetapi juga memiliki integritas moral dan etika yang kuat.

Detail spesifik kurikulum 'plus-plus' masih dalam tahap penyusunan oleh Satuan Tugas (Satgas) yang dibentuk khusus untuk tujuan ini. Gus Ipul memperkirakan rincian lengkap akan diumumkan pada bulan April mendatang. Publik dapat menantikan informasi lebih lanjut setelah proses pendalaman oleh Satgas selesai.

Selain kurikulum yang inovatif, Sekolah Rakyat juga akan menerapkan standar fasilitas yang ketat, terutama mengingat model pembelajarannya berbasis asrama. Gus Ipul meyakinkan bahwa setiap sekolah akan memenuhi delapan standar minimum pendidikan nasional, dengan penyesuaian tambahan untuk mengakomodasi kebutuhan sistem asrama. Standar ini mencakup:

  • Tenaga Pengajar: Guru yang berkualitas dan memenuhi standar kompetensi.
  • Kurikulum: Kurikulum yang relevan dan komprehensif, mencakup pendidikan formal dan karakter.
  • Sarana dan Prasarana: Fasilitas yang memadai dan memenuhi standar nasional.

Untuk memastikan keberhasilan program ini, Kemensos berencana menggandeng berbagai pihak untuk sosialisasi yang efektif. Strategi sosialisasi meliputi:

  • Pendamping Sosial: Memanfaatkan jaringan pendamping sosial Kemensos untuk menyebarkan informasi.
  • Dinas Sosial (Dinsos): Berkolaborasi dengan Dinsos di berbagai daerah.
  • Pemerintah Daerah: Melibatkan pemerintah daerah, termasuk walikota, dalam menyebarkan informasi.
  • Jaringan yang Ada: Memanfaatkan berbagai jaringan yang ada untuk menjangkau masyarakat luas.

Sosialisasi program Sekolah Rakyat dijadwalkan akan dimulai pada bulan April 2025, bersamaan dengan pembukaan pendaftaran siswa dan rekrutmen guru. Meskipun konsepnya sudah matang, implementasi program akan dilakukan secara bertahap dan hati-hati.

Ketua Formatur Sekolah Rakyat, Muhammad Nuh, sebelumnya mengungkapkan bahwa siswa SMP dan SMA di Sekolah Rakyat akan diperkenalkan pada keterampilan yang relevan dengan era digital. Keterampilan ini mencakup:

  • Coding
  • Cyber Security
  • Data Science

Keterampilan ini akan diintegrasikan ke dalam kurikulum dan siswa akan mendapatkan sertifikasi kompetensi digital. Sertifikasi ini akan memberikan bekal berharga bagi siswa, terutama bagi mereka yang mungkin tidak dapat melanjutkan pendidikan formal. Dengan keterampilan ini, mereka akan memiliki peluang kerja yang lebih baik, baik di dalam maupun di luar negeri.

Sekolah Rakyat diharapkan menjadi model pendidikan yang holistik dan relevan dengan kebutuhan zaman, membekali siswa dengan pengetahuan, keterampilan, dan karakter yang kuat untuk menghadapi masa depan.