Inisiatif Sekolah Rakyat: APBN Jadi Tulang Punggung, Swasta Diajak Berkolaborasi

Sekolah Rakyat: Sinergi APBN dan CSR untuk Pendidikan Berkualitas

Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) tengah menggagas program Sekolah Rakyat sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan di berbagai lapisan masyarakat. Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, menegaskan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan menjadi sumber utama pendanaan program ini.

Namun, inisiatif ini tidak hanya mengandalkan APBN. Gus Ipul menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto membuka pintu bagi partisipasi aktif dari sektor swasta melalui mekanisme Corporate Social Responsibility (CSR). Langkah ini diharapkan dapat memperkuat fondasi pendanaan dan memastikan keberlangsungan program Sekolah Rakyat dalam jangka panjang.

"Pendanaan utama tetap dari APBN. Namun, Bapak Presiden memberikan arahan agar kita membuka ruang bagi perusahaan-perusahaan swasta untuk turut berkontribusi melalui program CSR mereka," ujar Gus Ipul usai melakukan peninjauan ke sebuah Sekolah Rakyat di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Kamis (20/3/2025).

Beberapa perusahaan swasta telah menyatakan kesediaannya untuk berpartisipasi. Kemensos saat ini tengah melakukan konsolidasi untuk menyelaraskan kontribusi swasta dengan kebutuhan program Sekolah Rakyat. Partisipasi swasta ini diharapkan tidak hanya berupa dukungan finansial, tetapi juga dalam bentuk lain seperti pelatihan, penyediaan fasilitas, dan pengembangan kurikulum.

Penghitungan Biaya Operasional per Siswa

Saat ini, Kemensos masih dalam tahap finalisasi perhitungan biaya operasional per siswa. Gus Ipul menjelaskan bahwa biaya ini akan bervariasi tergantung pada jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA) dan lokasi sekolah. Faktor-faktor seperti indeks biaya hidup di setiap daerah juga akan menjadi pertimbangan dalam menentukan besaran biaya per siswa.

"Kami sedang menghitung secara detail biaya yang dibutuhkan untuk setiap siswa. Tentu saja, biaya untuk siswa SD akan berbeda dengan SMP atau SMA. Selain itu, indeks biaya hidup di masing-masing daerah juga akan mempengaruhi," jelas Gus Ipul.

Kemensos berjanji akan segera mengumumkan secara resmi besaran biaya operasional per siswa setelah proses perhitungan selesai. Informasi ini penting untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran program Sekolah Rakyat.

Manfaat Kolaborasi APBN dan CSR

Kolaborasi antara APBN dan CSR dalam program Sekolah Rakyat diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan:

  • Peningkatan Kualitas Pendidikan: Dengan dukungan finansial yang memadai, Sekolah Rakyat dapat meningkatkan kualitas pendidikan melalui penyediaan fasilitas yang memadai, pelatihan guru yang berkualitas, dan pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman.
  • Akses Pendidikan yang Lebih Luas: Program ini dapat menjangkau anak-anak dari keluarga kurang mampu sehingga mereka memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
  • Penguatan Kemitraan Pemerintah dan Swasta: Inisiatif ini menjadi contoh positif bagaimana pemerintah dan sektor swasta dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.
  • Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat: Dengan pendidikan yang lebih baik, diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Program Sekolah Rakyat merupakan langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan dukungan dari APBN dan partisipasi aktif dari sektor swasta, diharapkan program ini dapat berjalan sukses dan memberikan manfaat yang berkelanjutan.