Lolos ke 12 Universitas Top Dunia, Anak Petani Cilacap Ukir Prestasi Gemilang

Inspirasi dari Sawah: Dafa Aziz, Putra Petani Cilacap yang Mendunia

Keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih mimpi setinggi langit. Inilah kisah inspiratif Dafa Aziz, seorang pemuda asal Cilacap, Jawa Tengah, yang membuktikan bahwa tekad dan kerja keras mampu mengantarkannya ke gerbang universitas-universitas terbaik di dunia. Dafa, yang merupakan siswa SMA Unggulan CT Arsa Foundation Sukoharjo, Jawa Tengah, berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan diterima di 12 kampus ternama di luar negeri. Bahkan, ia masih menantikan pengumuman dari tiga universitas lainnya.

Di antara kampus-kampus yang telah menerimanya, terdapat nama-nama besar seperti University of California, Berkeley, yang menduduki peringkat ke-12 terbaik di dunia dan peringkat ke-5 di Amerika Serikat menurut QS World University Rankings 2025. Selain itu, The University of Sydney, yang termasuk dalam jajaran 18 besar universitas terbaik dunia dan nomor 2 di Australia, juga memberikan kesempatan emas bagi Dafa. Nanyang Technological University, Singapore (NTU), salah satu universitas top di Asia, juga menjadi incaran Dafa.

Perjuangan Tak Kenal Lelah Demi Keluarga

Kesuksesan ini diraih Dafa melalui perjuangan panjang dan melelahkan sejak awal memasuki bangku SMA. Ia aktif mencari informasi mengenai program beasiswa, mengembangkan diri di sekolah, dan mengikuti program belajar bahasa Inggris intensif di Jakarta melalui Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Afirmasi Taman Sains.

Motivasi terbesar Dafa untuk terus berjuang adalah keinginan untuk mengangkat derajat kedua orang tuanya yang berprofesi sebagai petani. Ia menyaksikan sendiri bagaimana orang tuanya bekerja keras membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Hal inilah yang memacu semangatnya untuk belajar lebih giat.

"Bapak saya sangat berjuang keras, sudah ke sawah setelah subuh, pulang jam 7. Setelah itu kerja serabutan nyari rumput sama nebangin kayu. Jam 12 bapak pulang, cuman salat makan. Terus pergi lagi, nyari serabutan. Jam 5 pulang, salat, ke sawah lagi sampai maghrib. Malamnya di rumah," ungkap Dafa, menggambarkan perjuangan ayahnya.

Tak hanya itu, ibunya pun memberikan dukungan penuh dan rela berkorban demi pendidikan Dafa.

"Orang tua sangat support, mempercayakan semuanya, 'yaudah terserah kamu, ibu nurut aja. Pokoknya kalau kamu butuh apa-apa, harta yang ibu punya silakan kamu habiskan untuk kuliah. Pokoknya ibu mau memaksimalkan kamu untuk kuliah'," cerita Dafa, menirukan ucapan ibunya.

Sempat Hampir Menyerah

Di awal masa studinya di SMA Unggulan CT Arsa, Dafa sempat merasa ingin menyerah dan kembali ke rumah. Apalagi, ayahnya terkena stroke dan harus menggunakan kursi roda. Ia merasa tak tega meninggalkan orang tuanya yang membutuhkan bantuan.

"Sejak awal Dafa izin ke orang tua, saya cerita ke ibu ingin ke luar negeri, ingin mengangkat derajat orang tua, pengin membanggakan desa. Dafa juga terdorong oleh faktor punya kakak 5, tapi tidak ada yang kuliah. Dafa anak keenam, anak terakhir, harus menjadi satu-satunya yang kuliah (dan pertama). Itu motivasi terkuat," papar Dafa.

Namun, dukungan dan semangat dari orang tuanya kembali membangkitkan semangat Dafa untuk terus belajar.

"Saya shock waktu pertama bapak sakit, di semester awal bapak terkena stroke gabisa jalan," tutur Dafa.

"Awalnya, (liat bapak sakit) semester dua atau tiga, setiap pulang gak mau berangkat (ke asrama) lagi. Karena Dafa gak tega setiap Dafa pulang dan berangkat lagi, Bapak nangis, makanya Dafa ga pengin berangkat ke Sukoharjo lagi," katanya dengan suara bergetar.

Kini, Dafa siap melanjutkan perjuangannya. Ia bertekad untuk terus belajar dan meraih kesuksesan agar dapat membahagiakan kedua orang tuanya.

"Saya harus menjamin bahwa masa tua orang tua saya ga mikirin apa-apa lagi, ga mikir masalah ekonomi, istirahat aja, biar Dafa yang menanggung semua," tutup Dafa, yang berencana untuk menekuni bidang Data Sains dan Computing.

Daftar Universitas yang Menerima Dafa:

Berikut adalah daftar universitas yang telah menerima Dafa:

  • University of Sydney, Australia - Advanced Computing
  • UNSW Sydney, Australia - Electrical Engineering
  • Monash University, Australia - Applied Data Science
  • The University of Queensland, Australia - Bachelor Of Engineering
  • RMIT University, Australia - Civil and Infrastructure Engineering
  • University of Adelaide, Australia - Electrical & Electronic Engineering
  • Curtin University, Australia - Mining Engineering
  • University of Western Australia, Australia - Computer Science
  • Cleveland State University, AS - Chemical Engineering
  • University of New Orleans, AS - Computer Science
  • Wageningen University & Research, Belanda - Food technology
  • Wageningen University & Research, Belanda - Environmental Sciences

Menunggu Pengumuman:

  • University of California, Berkeley, AS - Data Science
  • Michigan University Ann Arbor, AS - Data Science
  • Nanyang Technological University of Singapore - Data science & Artificial Intelligence.

Kisah Dafa adalah bukti nyata bahwa mimpi dapat diraih dengan kerja keras dan dukungan dari orang-orang tersayang. Semoga kisah ini dapat menginspirasi generasi muda Indonesia untuk terus berjuang dan menggapai cita-cita setinggi mungkin.