Durian Montong Sulawesi Barat Unjuk Gigi di Pasar Global, Petani Raup Untung Jutaan Rupiah
Durian Montong Sulawesi Barat Unjuk Gigi di Pasar Global, Petani Raup Untung Jutaan Rupiah
Kabar gembira menghampiri para petani durian montong di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Kerja keras mereka dalam mengembangkan agrowisata buah di Kecamatan Bulo kini membuahkan hasil yang manis. Durian montong Sulbar berhasil menembus pasar ekspor internasional.
Walaupun demikian, musim panen kali ini diwarnai tantangan tersendiri. Produksi durian mengalami penurunan signifikan, mencapai 50% dibandingkan tahun sebelumnya. Faktor utama penyebabnya adalah anomali cuaca dan perubahan iklim yang tidak menentu. Produksi panen dari kebun petani hanya mampu menghasilkan sekitar 3 hingga 5 ton buah per hamparan bukit, jauh berbeda dibandingkan tahun lalu yang mencapai 10 ton.
Namun, penurunan produksi tidak menyurutkan semangat para petani. Durian montong Polewali Mandar yang terkenal dengan kualitasnya yang unggul, kini menjadi primadona di pasar ekspor, terutama di negara-negara seperti China dan Timur Tengah. Kerja sama yang terjalin antara petani lokal dan perusahaan eksportir buah membuka peluang baru bagi peningkatan kesejahteraan petani.
Kemitraan Strategis Dorong Ekspor
Kawasan Bukit Merdeka dan Kebun Raya Bulo, dengan hamparan ratusan hektar kebun durian montong, menjadi pusat aktivitas ekspor durian. Para petani durian montong menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan eksportir dari Kabupaten Parigi Moutong dan Palu, Sulawesi Tengah. Kemitraan ini bertujuan untuk mengumpulkan hasil panen durian dari petani sebelum dipasarkan ke luar negeri.
"Alhamdulillah, pasar ekspor durian cukup tinggi. Cuma saja, petani tidak bisa memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. Makanya, petani kini terus memperluas lahan durian agar bisa memenuhi kebutuhan pasar," jelas Aco Masruddin Mogot, petani dari Bukit Merdeka, Rabu (19/3/2025).
Harga Menggembirakan di Tengah Bulan Ramadhan
Memasuki musim panen tahun 2025 yang bertepatan dengan bulan Ramadhan, para petani durian montong merasakan berkah yang berlipat ganda. Harga durian montong saat ini berkisar antara Rp 27.000 hingga Rp 28.000 per kilogram, tergantung pada fluktuasi kurs dolar. Kenaikan harga ini, dibandingkan tahun sebelumnya, memberikan angin segar bagi petani untuk meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah dalam sekali panen.
Durian montong asal Bulo memiliki daya tarik tersendiri di pasar internasional. Cita rasanya yang khas, manis legit, daging buah yang tebal, serta warna kuning cerah menjadi daya pikat utama. Tidak heran jika durian montong Sulbar ini menjadi incaran para pecinta durian di berbagai negara.
Tantangan dan Harapan
Meskipun permintaan pasar ekspor terus meningkat, petani durian montong di Polewali Mandar menghadapi tantangan dalam memenuhi kuantitas permintaan. Hal ini mendorong para petani untuk terus berupaya memperluas lahan pertanian durian. Diharapkan, dengan perluasan lahan dan peningkatan produktivitas, durian montong Sulawesi Barat dapat semakin mengukuhkan posisinya sebagai komoditas ekspor unggulan yang mensejahterakan petani.
Keunggulan Durian Montong Bulo:
- Cita rasa khas, legit manis
- Daging buah tebal
- Warna kuning cerah
- Digemari di pasar internasional
Faktor Pendorong Ekspor:
- Kemitraan dengan perusahaan eksportir
- Kualitas durian yang unggul
- Permintaan pasar yang tinggi
Tantangan:
- Anomali cuaca
- Perubahan iklim
- Peningkatan kuantitas permintaan pasar