Waspada! Kenali 6 Gejala Kolesterol Tinggi yang Terdeteksi pada Kaki saat Beraktivitas

Kolesterol, senyawa lemak vital bagi metabolisme tubuh, dapat menjadi ancaman serius jika kadarnya melonjak. Meskipun seringkali tanpa gejala yang jelas, kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia dapat memicu penyakit kronis. Kondisi ini kerap dijuluki 'pembunuh diam-diam' karena perkembangannya yang tersembunyi. Namun, ada beberapa indikasi yang bisa muncul saat beraktivitas, terutama pada kaki. Manifestasi ini terkait erat dengan Peripheral Artery Disease (PAD) atau penyakit arteri perifer, yang seringkali merupakan konsekuensi dari kadar kolesterol yang tinggi.

Salah satu cara tubuh memberikan sinyal adanya masalah kolesterol adalah melalui kaki, khususnya saat berjalan. Berikut adalah enam gejala kolesterol tinggi yang dapat terdeteksi pada kaki saat seseorang beraktivitas:

  • Kram Otot yang Mudah Muncul (Klaudikasio Intermiten): Kondisi ini merupakan salah satu gejala khas PAD. Klaudikasio intermiten ditandai dengan nyeri atau kram pada otot kaki atau lengan saat beraktivitas, termasuk berjalan. Rasa sakit ini biasanya mereda setelah beristirahat. Penyebabnya adalah kurangnya pasokan darah yang membawa oksigen dan nutrisi penting ke otot saat kebutuhan meningkat selama aktivitas fisik.

  • Nyeri Kaki Saat Berjalan: Rasa nyeri yang timbul saat berjalan adalah indikasi lain dari kadar kolesterol tinggi. Penumpukan kolesterol di arteri menyebabkan penyempitan, yang menghambat aliran darah dan mengurangi pasokan oksigen ke otot-otot kaki. Akibatnya, seseorang mungkin mengalami nyeri, kelelahan, atau rasa tidak nyaman pada betis, paha, atau bokong saat berjalan atau menaiki tangga.

  • Kelemahan Otot Kaki: Penyempitan arteri akibat kolesterol tinggi dapat melemahkan otot-otot kaki. Kelemahan ini mungkin terasa saat berdiri dalam waktu lama atau saat mencoba menjaga keseimbangan. Otot membutuhkan pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup melalui darah untuk berfungsi dengan baik. Ketika pasokan ini terganggu, fungsi otot terganggu.

  • Tungkai atau Telapak Kaki Terasa Dingin: Gangguan sirkulasi darah di bagian bawah tubuh akibat kolesterol tinggi dapat menyebabkan tungkai atau telapak kaki terasa dingin, bahkan jika dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya. Hal ini terjadi karena arteri yang menyempit menghambat aliran darah ke ekstremitas.

  • Mati Rasa atau Kesemutan: Sirkulasi darah yang buruk juga dapat menyebabkan mati rasa atau kesemutan pada jari-jari kaki atau telapak kaki, terutama saat berolahraga atau berjalan. Saraf membutuhkan pasokan darah yang kaya oksigen untuk berfungsi dengan efisien. Ketika pasokan ini terganggu, sensasi abnormal seperti mati rasa atau kesemutan dapat terjadi.

  • Perubahan Warna pada Kaki: Perubahan warna pada kulit kaki, terutama di area tungkai, menjadi lebih pucat atau kebiruan, bisa menjadi tanda peringatan kolesterol tinggi. Perubahan warna ini disebabkan oleh berkurangnya aliran darah yang membawa oksigen ke kulit.

Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala ini, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Pemeriksaan kadar kolesterol secara teratur dan perubahan gaya hidup seperti diet sehat dan olahraga teratur dapat membantu mengendalikan kadar kolesterol dan mencegah komplikasi lebih lanjut.