Gal Gadot Terkejut Reaksi Negatif Publik atas Dukungannya Terhadap Israel
Gal Gadot Terkejut dengan Gelombang Kecaman Atas Sikap Pro-Israelnya
Aktris Gal Gadot, yang dikenal luas karena perannya sebagai Wonder Woman, mengungkapkan keterkejutannya atas reaksi keras yang diterimanya setelah secara terbuka membela Israel. Dalam sebuah wawancara menjelang acara Hollywood Walk of Fame pada hari Selasa (18/3), Gadot menyatakan bahwa dia tidak menyangka akan menghadapi gelombang kebencian yang begitu besar.
"Saya terkejut dengan banyaknya kebencian yang muncul," ujarnya, "Berdasarkan seberapa banyak orang mengira mereka tahu, padahal sebenarnya mereka tidak tahu." Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa Gadot merasa media tidak secara adil menggambarkan situasi yang terjadi, yang mendorongnya untuk bersuara.
Sebagai mantan anggota Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Gadot telah aktif mengadvokasi pembebasan sandera Israel yang ditahan oleh Hamas. Sikap ini kontras dengan pandangan aktris Rachel Zegler, lawan mainnya dalam film Snow White, yang secara terbuka mendukung kemerdekaan Palestina. Perbedaan pandangan ini semakin memperuncing perdebatan publik mengenai konflik Israel-Palestina.
Gadot menjelaskan bahwa setelah serangan 7 Oktober, dia awalnya enggan untuk terlibat dalam politik. "Saya tidak berbicara tentang politik karena siapa yang peduli dengan selebritas yang berbicara tentang politik? Saya seorang seniman. Saya ingin menghibur orang-orang," katanya. Namun, penculikan warga sipil Israel, termasuk anak-anak, orang tua, dan penyintas Holocaust, memaksanya untuk mengubah pendiriannya. "Ketika orang-orang diculik dari rumah mereka, dari tempat tidur mereka… saya tidak bisa diam," tegasnya.
Kritik Terhadap Ketidakseimbangan Pemberitaan
Meskipun Gadot vokal dalam membela Israel, dia belum secara terbuka membahas jumlah korban sipil Palestina yang terus meningkat akibat konflik tersebut. Laporan menunjukkan bahwa ribuan warga Palestina di Gaza telah kehilangan nyawa sejak Oktober 2023 akibat serangan Israel, jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan korban tewas di pihak Israel.
Realitas pahit di lapangan menunjukkan bahwa serangan Israel terus berlanjut hingga Maret 2025. Pada tanggal 18 Maret, serangan mematikan kembali terjadi di Gaza, menewaskan ratusan warga Palestina. Insiden ini menjadi pengingat yang menyakitkan tentang siklus kekerasan yang tak berkesudahan dan perlunya solusi damai yang komprehensif.
Kontroversi di Tengah Konflik yang Berkecamuk
Sikap Gal Gadot yang pro-Israel telah memicu kontroversi di tengah konflik Israel-Palestina yang berkepanjangan. Banyak pihak yang menyayangkan ketidakseimbangan dalam perhatian yang diberikan kepada korban dari kedua belah pihak. Sementara Gadot berfokus pada penderitaan warga Israel, kritikus menyoroti kurangnya empati terhadap warga Palestina yang juga menjadi korban kekerasan.
Perbedaan pandangan ini mencerminkan polarisasi yang mendalam dalam opini publik global mengenai konflik Israel-Palestina. Dukungan terhadap salah satu pihak sering kali dianggap sebagai pengabaian terhadap penderitaan pihak lain. Situasi ini semakin mempersulit upaya untuk mencapai perdamaian yang adil dan berkelanjutan bagi kedua belah pihak.
Dampak pada Karier dan Citra Publik Gal Gadot
Kontroversi ini tidak hanya mempengaruhi citra publik Gal Gadot, tetapi juga berpotensi berdampak pada kariernya di Hollywood. Beberapa pihak menyerukan boikot terhadap film-filmnya sebagai bentuk protes atas sikapnya terhadap konflik Israel-Palestina. Namun, ada juga pihak yang mendukung haknya untuk menyampaikan pendapatnya, terlepas dari kontroversi yang mungkin timbul.
Bagaimanapun, situasi ini menunjukkan betapa kompleks dan sensitifnya isu Israel-Palestina, dan bagaimana pandangan pribadi seorang selebritas dapat memicu perdebatan publik yang sengit.
- Serangan 7 Oktober: Serangan yang dilakukan Hamas ke Israel.
- Hollywood Walk of Fame: Penghargaan yang diberikan kepada tokoh-tokoh di industri hiburan.
- Kontroversi: Perdebatan publik yang sengit.