Tragedi Tanah Bergerak di Purwakarta: Dua Rumah Rata dengan Tanah, Satu Rusak Parah

Purwakarta Berduka: Rumah Ambruk Diterjang Pergerakan Tanah

Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, dilanda duka mendalam setelah dua rumah di Perumahan Dian Anyar, Kelurahan Cisereuh, ambruk rata dengan tanah akibat pergerakan tanah pada Selasa (18/3/2025). Peristiwa tragis ini terekam kamera dan dengan cepat menyebar di media sosial, memicu keprihatinan dan perhatian dari berbagai pihak.

Video yang beredar menunjukkan detik-detik kedua rumah berlantai dua tersebut ambruk. Rumah-rumah yang berdiri kokoh dengan fondasi beton itu kini hanya tinggal puing-puing. Warga sekitar yang menyaksikan kejadian tersebut tak dapat menyembunyikan keterkejutan dan kepedihan mereka.

Tali pembatas telah dipasang di sekitar lokasi kejadian untuk mencegah akses orang yang tidak berkepentingan dan memastikan keamanan. Area tersebut dinyatakan berbahaya mengingat potensi pergerakan tanah susulan.

Dari pantauan udara, terlihat jelas bahwa kedua rumah yang ambruk berada di sisi lapangan basket yang juga mengalami retakan signifikan di bagian tengahnya. Hal ini mengindikasikan adanya pergeseran tanah yang masif di area tersebut.

Salah satu rumah, yang terletak persis di samping lapangan basket, menunjukkan tanda-tanda kerusakan yang signifikan sebelum ambruk. Retakan besar pada fasad menyebabkan bangunan miring ke kiri, bahkan kerangka pintu pun ikut bergeser. Rumah lainnya, yang berada di sebelahnya, telah kehilangan bagian belakang dan atapnya sebelum kejadian utama.

Detik-detik ambruknya rumah di samping lapangan basket menjadi momen yang mengerikan. Bangunan yang terus miring akhirnya menyerah pada tekanan, dengan fasad yang runtuh dan menarik bagian-bagian lain bersamanya. Jeritan histeris warga terdengar saat mereka menyaksikan pemandangan yang memilukan itu.

Menurut Vielsa Mughny R Rofa, anak dari pemilik rumah di samping lapangan, keluarganya telah mengungsi dan menyelamatkan barang-barang berharga sebelum kejadian. Tawaran tempat tinggal sementara dari seorang guru ngaji (murobbiyah) menjadi penyelamat bagi keluarga tersebut.

BPBD Purwakarta melaporkan bahwa kejadian ini dikategorikan sebagai tanah longsor akibat pergerakan tanah yang terjadi dalam dua tahap, yaitu pada 18 dan 19 Maret 2025. Selain dua rumah yang hancur total, satu rumah lainnya mengalami kerusakan signifikan.

Rincian Kerusakan

Berikut adalah rincian kerusakan yang dilaporkan oleh BPBD Purwakarta:

  • Rumah Sofyan: Mengalami retak di bagian dinding dan lantai. Kondisi rumah dalam pemantauan intensif. Keluarga terdiri dari 4 jiwa.
  • Rumah Fauzan: Hancur total. Keluarga terdiri dari 4 jiwa.
  • Rumah Radian: Hancur total. Keluarga terdiri dari 4 jiwa.

BPBD Purwakarta juga melaporkan bahwa akses jalan menuju permukiman hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua. Hal ini menyulitkan proses evakuasi dan penyaluran bantuan.

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana dan kewaspadaan terhadap potensi pergerakan tanah, terutama di daerah-daerah rawan. Pemerintah daerah dan instansi terkait diharapkan dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Upaya Penanganan dan Bantuan

Saat ini, pemerintah daerah Purwakarta telah mengerahkan tim untuk melakukan evakuasi warga terdampak dan memberikan bantuan darurat. Posko pengungsian telah didirikan untuk menampung warga yang kehilangan tempat tinggal. Bantuan logistik berupa makanan, pakaian, dan selimut juga terus disalurkan kepada para korban.

Pemerintah daerah juga berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk melakukan kajian teknis terkait penyebab pergerakan tanah dan potensi risiko di wilayah tersebut. Hasil kajian ini akan menjadi dasar untuk menentukan langkah-langkah penanganan dan rehabilitasi yang tepat.

Kejadian ini memerlukan perhatian dan bantuan dari berbagai pihak. Uluran tangan dari masyarakat, organisasi sosial, dan pemerintah sangat dibutuhkan untuk membantu para korban bangkit dari keterpurukan dan membangun kembali kehidupan mereka.