Pertamina Tingkatkan Kewaspadaan: Strategi Antisipasi Gangguan Pasokan Energi di Tengah Ancaman Cuaca Ekstrem
Pertamina Tingkatkan Kewaspadaan: Strategi Antisipasi Gangguan Pasokan Energi di Tengah Ancaman Cuaca Ekstrem
Jakarta - PT Pertamina Patra Niaga mengambil langkah proaktif dalam mengamankan pasokan energi nasional, khususnya menjelang dan selama periode krusial Ramadhan dan Idul Fitri. Menyikapi potensi gangguan distribusi akibat cuaca ekstrem, perusahaan energi ini telah menyiapkan serangkaian strategi komprehensif untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi. Satuan Tugas (Satgas) Ramadhan dan Idul Fitri yang berlangsung dari 17 Maret hingga 13 April 2025 menjadi momentum penting untuk menguji dan mengimplementasikan langkah-langkah antisipatif ini.
Plt. Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menekankan pentingnya persiapan matang, terutama untuk wilayah-wilayah yang rentan terhadap gangguan pasokan. Fokus utama adalah wilayah terpencil, kepulauan kecil, serta daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Dalam konferensi pers yang diadakan di Kantor Kementerian BUMN pada Kamis (20/3/2025), Ega menjelaskan secara rinci strategi yang diterapkan.
Strategi Antisipasi Pertamina:
- Peningkatan Stok di Tingkat SPBU dan Agen: Pertamina telah memulai inisiatif build-up stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sejak 14 hari sebelum periode Satgas dimulai. Langkah serupa juga dilakukan untuk Liquefied Petroleum Gas (LPG) di tingkat agen dan pangkalan, memastikan ketersediaan yang memadai di garis depan.
- Penambahan Kapasitas Tangki Modular: Untuk mengatasi keterbatasan infrastruktur di wilayah terpencil dan kepulauan kecil, Pertamina menambah tangki atau unit modular di SPBU eksisting. Peningkatan kapasitas ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan stok dan meminimalkan risiko kehabisan suplai.
- Komunikasi Intens dengan Pemerintah Daerah: Koordinasi erat dengan pemerintah daerah (Pemda) menjadi kunci dalam mengantisipasi dampak cuaca ekstrem. Pertamina secara aktif menjalin komunikasi untuk mendapatkan informasi terkini dan bersama-sama merumuskan solusi jika terjadi kendala distribusi.
- Kerja Sama dengan TNI AL: Dalam kondisi darurat, Pertamina menggandeng Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) untuk membantu transportasi BBM dan LPG. Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) disiagakan untuk mempercepat pengiriman pasokan ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau akibat cuaca buruk.
- Pembentukan Tim Tanggap Darurat: Pertamina telah membentuk tim khusus yang bertugas untuk merespons dengan cepat jika terjadi gangguan pasokan atau kebutuhan mendesak dari masyarakat. Tim ini dilengkapi dengan sumber daya yang memadai untuk memberikan layanan tanggap darurat dan mempercepat pemulihan.
Ega menambahkan bahwa koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terus ditingkatkan untuk memastikan kesiapan menghadapi berbagai skenario. Dengan langkah-langkah antisipatif yang komprehensif ini, Pertamina Patra Niaga berupaya untuk menjaga stabilitas pasokan energi dan memberikan rasa aman bagi masyarakat selama periode Ramadhan dan Idul Fitri.