Di Tengah Pelemahan Sektor Perbankan, Strategi OCBC NISP Pertahankan Kinerja Positif Ungguli Pasar
OCBC NISP Unggul di Tengah Turbulensi Pasar: Fokus pada Fundamental dan Kinerja Berkelanjutan
Di tengah tekanan yang melanda sektor perbankan dan pasar modal secara umum, PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) menunjukkan resiliensi yang mengesankan. Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergulat dengan pelemahan dan aksi jual bersih oleh investor asing, saham NISP justru mencatatkan penguatan. Bagaimana OCBC NISP mampu mempertahankan performa positifnya di tengah gelombang turbulensi ini?
Strategi Jitu: Fokus pada Kinerja dan Prinsip Kehati-hatian
Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, menekankan bahwa kunci keberhasilan perusahaan terletak pada fokus yang teguh pada kinerja fundamental dan keuangan yang berkelanjutan.
"Kami lebih fokus pada memastikan kinerja yang terjaga baik, terus tumbuh, terus bisa menghasilkan kinerja yang positif, dan berkesinambungan, dan senantiasa menyampaikan komunikasi yang memang diperlukan," ujarnya dalam paparan publik tahunan di Jakarta, Kamis (20/3/2025).
Parwati meyakini bahwa prinsip kehati-hatian adalah kunci untuk menghadapi gejolak pasar. Sebagai salah satu bank tertua di Indonesia, OCBC NISP telah melewati berbagai siklus ekonomi dan krisis. Pengalaman ini mengajarkan pentingnya menjaga kinerja dan mengelola risiko dengan cermat.
Kinerja Keuangan Solid di Tahun 2024
Kinerja keuangan OCBC NISP di tahun 2024 menjadi bukti nyata dari strategi yang diterapkan. Bank ini berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 4,9 triliun, meningkat 19% secara tahunan (year-on-year/yoy). Return on Equity (ROE) juga mengalami peningkatan menjadi 13%.
Selain itu, OCBC NISP mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 11%, dengan total penyaluran mencapai Rp 170,5 triliun. Pertumbuhan ini tercermin dalam Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 81,9%.
Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami peningkatan sebesar 13%, mencapai Rp 205,9 triliun. Rasio Giro dan Tabungan (CASA) tercatat sebesar 55,3%, menunjukkan kepercayaan nasabah terhadap bank ini.
Dari sisi kualitas aset, OCBC NISP berhasil menjaga rasio kredit macet (NPL) di level 1,6%, lebih rendah dari rata-rata industri. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit (CKPN) juga mengalami penurunan dari 325% menjadi 307%.
Berikut adalah poin-poin penting dari kinerja keuangan OCBC NISP di tahun 2024:
- Laba Bersih: Rp 4,9 triliun (naik 19% yoy)
- ROE: 13%
- Penyaluran Kredit: Rp 170,5 triliun (naik 11%)
- LDR: 81,9%
- DPK: Rp 205,9 triliun (naik 13%)
- CASA: 55,3%
- NPL: 1,6%
- CKPN: 307%
Dividen Tunai Rp 106 per Saham
Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, OCBC NISP memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 106 per saham atau total Rp 2,43 triliun. Jumlah ini setara dengan 50% dari laba bersih perusahaan di tahun 2024.
"Rapat menyetujui penggunaan laba bersih tahun 2024 sebagai yang berikut. Rp106 per saham atau sebesar Rp2,40 juta ditanggah sebagai dividen tunai atau dividen PR sebesar 50 per saham dari laba bersih," pungkas Parwati.
Keputusan ini mencerminkan komitmen OCBC NISP untuk memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham, sekaligus menunjukkan kepercayaan diri terhadap prospek bisnis perusahaan di masa depan.
Dengan fokus pada fundamental yang kuat, prinsip kehati-hatian, dan kinerja yang berkelanjutan, OCBC NISP berhasil membuktikan diri sebagai pemain yang tangguh di sektor perbankan Indonesia, bahkan di tengah kondisi pasar yang penuh tantangan.