Sekjen PBB Geram, Serangan Mematikan di Gaza Renggut Nyawa Staf UNOPS, Investigasi Mendalam Didesak
PBB Berduka: Staf Tewas dalam Serangan di Gaza, Guterres Tuntut Pertanggungjawaban
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, menyampaikan duka mendalam atas tewasnya seorang staf Kantor PBB untuk Layanan Proyek (UNOPS) akibat serangan yang menghantam fasilitas PBB di Deir al-Balah, Jalur Gaza. Kejadian tragis ini, yang juga melukai lima staf lainnya, memicu kecaman keras dari Guterres dan seruan untuk penyelidikan komprehensif guna mengungkap fakta dan menuntut pertanggungjawaban.
"Saya sangat sedih dan terkejut mendengar berita kematian seorang anggota staf UNOPS akibat serangan yang menghantam dua wisma tamu PBB di Deir al-Balah," ujar Guterres melalui juru bicaranya, Farhan Haq. Ia menekankan bahwa lokasi fasilitas PBB telah diinformasikan kepada semua pihak yang berkonflik dan mereka terikat oleh hukum internasional untuk melindungi fasilitas tersebut serta menjamin kekebalannya.
Pelanggaran Hukum Internasional yang Mencoreng Upaya Kemanusiaan
Kepala UNOPS, Jorge Moreira da Silva, dengan tegas menyatakan bahwa insiden ini bukanlah sebuah kecelakaan. Serangan terhadap fasilitas kemanusiaan, menurutnya, merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional. Da Silva mendesak semua pihak untuk menghormati dan melindungi personel serta aset PBB.
"Ini bukan kecelakaan. Serangan-serangan terhadap tempat-tempat kemanusiaan merupakan pelanggaran hukum internasional," tegasnya.
Kematian staf UNOPS ini menambah daftar panjang korban jiwa di kalangan personel PBB di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menjadi setidaknya 280 orang. Tragedi ini terjadi di tengah peningkatan aktivitas militer di Gaza, yang merusak suasana relatif tenang pasca-gencatan senjata 19 Januari.
Misteri di Balik Serangan Mematikan
Rincian mengenai jenis senjata yang digunakan dalam serangan masih belum jelas. Juru bicara PBB, Farhan Haq, menjelaskan bahwa ledakan itu bukan disebabkan oleh ranjau atau sisa-sisa amunisi yang belum meledak. Melainkan proyektil yang ditembakkan dari suatu tempat dan meledak di dalam gedung. Penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk menentukan asal proyektil tersebut.
"Kami tidak mengetahui apakah itu ditembakkan dari darat, dari laut, dari udara," ucapnya.
Sekretaris Jenderal PBB kembali menyerukan penyelidikan menyeluruh dan mendesak semua pihak untuk menghormati hukum humaniter internasional dan melindungi warga sipil serta personel kemanusiaan.
Poin Penting
- Sekjen PBB mengutuk keras serangan yang menewaskan staf PBB di Gaza.
- Menuntut penyelidikan penuh dan pertanggungjawaban atas insiden tersebut.
- Menegaskan bahwa fasilitas PBB harus dilindungi sesuai hukum internasional.
- Menyatakan bahwa serangan terhadap fasilitas kemanusiaan adalah pelanggaran hukum internasional.
- Menyerukan semua pihak untuk menghormati hukum humaniter internasional.