Respons Cepat Prabowo: Deregulasi Investasi Didorong Pasca Volatilitas IHSG
Respons Cepat Prabowo: Deregulasi Investasi Didorong Pasca Volatilitas IHSG
Jakarta - Gejolak pasar modal yang sempat membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami trading halt pada Selasa (18/3/2025) lalu mendorong respons cepat dari Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah berencana melakukan deregulasi besar-besaran untuk menyederhanakan aturan investasi, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor dan menstabilkan pasar.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo telah menginstruksikan penyederhanaan birokrasi dan regulasi investasi yang selama ini dianggap rumit dan berbelit-belit. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, transparan, dan memberikan kepastian hukum bagi para investor.
"Presiden sudah menyampaikan arahan terkait deregulasi. Aturan-aturan yang ada akan disederhanakan, semuanya akan berbasis online," ujar Luhut usai peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Kamis (20/3/2025).
Inisiatif ini sejalan dengan rencana peluncuran government technology (GovTech) pada 17 Agustus 2025. GovTech akan mengintegrasikan seluruh layanan publik dari berbagai kementerian dan lembaga ke dalam satu platform online. Dengan demikian, proses perizinan, pelaporan, dan akses informasi publik diharapkan menjadi lebih efisien dan transparan.
GovTech: Solusi Digital untuk Efisiensi Birokrasi
Luhut menambahkan bahwa implementasi GovTech akan memberikan penghematan signifikan bagi negara. Digitalisasi seluruh proses pemerintahan akan mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi pelayanan publik.
"Presiden sudah menandatangani government technology, dan ini akan segera kita implementasikan. Ini akan menghemat banyak sekali, ratusan triliun penghematan. Jadi, semuanya akan didigitalisasi," tegas Luhut.
Persepsi Pasar dan Komunikasi Pemerintah
Sebelumnya, Wakil Ketua DEN, Mari Elka Pangestu, mengindikasikan bahwa penurunan tajam IHSG disebabkan oleh persepsi investor terhadap ketidakjelasan kebijakan pemerintah. Ketidakpastian ini mendorong investor untuk menarik modal mereka dari pasar saham, sehingga memperburuk kinerja IHSG.
"Saya rasa bukan kebijakan yang tidak pro-pasar, tetapi lebih kepada persepsi mereka bahwa ada ketidakjelasan yang menyebabkan ketidakpastian," jelas Mari.
Mari menekankan pentingnya peran Presiden Prabowo dalam memberikan penjelasan langsung kepada pasar. Komunikasi yang efektif dan transparan diharapkan dapat meredakan kekhawatiran investor dan memulihkan kepercayaan terhadap pasar modal Indonesia.
"Kita harapkan beliau sendiri lah yang akan turun tangan. Kita akan mendengarkan bagaimana beliau menjelaskan apa yang menjadi perhatian pasar. Mungkin selama ini ada hal-hal yang tidak dijelaskan dengan baik. Ini akan menjadi kesempatan yang baik bagi Presiden untuk menjelaskan," kata Mari.
Sebagai tindak lanjut, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya tengah mengatur jadwal pertemuan antara Presiden Prabowo dengan para investor pasar saham. Pertemuan ini diharapkan menjadi forum dialog yang konstruktif untuk membahas isu-isu penting dan mencari solusi bersama demi stabilitas dan pertumbuhan pasar modal Indonesia.
Langkah Strategis Pemerintah
Berikut adalah langkah-langkah strategis yang diambil pemerintah:
- Deregulasi Investasi: Menyederhanakan aturan dan birokrasi investasi untuk menarik lebih banyak investor.
- Implementasi GovTech: Mengintegrasikan layanan publik ke dalam satu platform online untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi.
- Komunikasi Intensif: Presiden Prabowo akan berdialog langsung dengan investor untuk memberikan penjelasan dan meredakan kekhawatiran.
- Pertemuan dengan Investor: Sekretaris Kabinet mengatur pertemuan antara Presiden Prabowo dan investor pasar saham.
Dengan serangkaian langkah ini, pemerintah berharap dapat memulihkan kepercayaan investor, menstabilkan pasar modal, dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.