Membangun Generasi Santun: Panduan Praktis Mengajarkan Etika Bertamu pada Anak Saat Lebaran
Lebaran bukan hanya tentang hidangan lezat dan pakaian baru, tetapi juga momen penting untuk menanamkan nilai-nilai luhur pada anak-anak, terutama etika bertamu. Tradisi silaturahmi yang menjadi ciri khas Lebaran memberikan kesempatan emas bagi orang tua untuk mengajarkan sopan santun dan adab berkunjung ke rumah orang lain.
Namun, seringkali orang tua merasa kebingungan bagaimana memulai proses pembelajaran etika ini pada anak-anak usia dini. Damar Wahyu Wijayanti, seorang ahli parenting dengan sertifikasi Positive Discipline, memberikan panduan praktis yang dapat diterapkan oleh orang tua untuk membekali anak-anak dengan etika bertamu yang baik.
Mempersiapkan Anak Sebelum Berkunjung
-
Penjelasan Sederhana tentang Silaturahmi: Sebelum hari H, luangkan waktu untuk menjelaskan kepada anak tentang makna silaturahmi. Gunakan bahasa yang mudah dipahami, terutama jika anak masih berusia di bawah tujuh tahun. Jelaskan bahwa silaturahmi adalah kegiatan mengunjungi keluarga dan teman untuk mempererat tali persaudaraan dan saling mendoakan.
-
Rincian Etika Bertamu: Setelah menjelaskan makna silaturahmi, berikan rincian mengenai aturan dan etika yang perlu diperhatikan saat berkunjung. Contohnya, jelaskan pentingnya mengucapkan salam saat tiba, bersikap sopan kepada tuan rumah, dan menjaga kebersihan.
-
Pengingatan Berkala: Jangan hanya menjelaskan etika bertamu sekali saja. Lakukan pengingatan secara berkala, beberapa hari sebelum kunjungan. Hal ini membantu anak-anak mengingat dan memahami aturan yang telah disampaikan. Tekankan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama berkunjung. Misalnya:
- Boleh: Mengucapkan salam, berbicara dengan sopan, bermain dengan tenang, membantu membereskan mainan.
- Tidak Boleh: Berlari-larian di dalam rumah, mengambil barang tanpa izin, berteriak-teriak, membuang sampah sembarangan.
Menanamkan Kebiasaan Baik Sejak Dini
-
Menghargai Makanan: Salah satu tantangan saat Lebaran adalah godaan berbagai macam kue dan camilan. Ajarkan anak untuk menghargai makanan dengan mengambil secukupnya dan menghabiskannya. Hindari kebiasaan mencicipi banyak kue tanpa menghabiskan satu pun.
-
Latihan di Rumah: Biasakan anak untuk menghabiskan makanan yang diambil di rumah. Hal ini tidak hanya mengajarkan etika makan, tetapi juga melatih rasa syukur dan tanggung jawab terhadap makanan yang telah diambil. Pantau dan ingatkan anak secara lembut jika ia lupa.
-
Aturan yang Jelas di Rumah: Etika bertamu yang baik berawal dari pembiasaan di rumah. Terapkan aturan yang jelas mengenai etika dan sopan santun di lingkungan keluarga. Dengan terbiasa menerapkan etika di rumah, anak akan lebih mudah mengaplikasikannya saat berada di rumah orang lain. Beberapa contoh aturan yang bisa diterapkan di rumah antara lain:
- Mengucapkan permisi saat melewati orang yang lebih tua.
- Berbicara dengan sopan dan tidak berteriak.
- Menjaga kebersihan dan kerapian rumah.
- Menghormati anggota keluarga yang lain.
Dengan menerapkan panduan ini secara konsisten, orang tua dapat membantu anak-anak tumbuh menjadi generasi yang santun, menghargai orang lain, dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika dalam kehidupan sehari-hari. Lebaran pun menjadi momen yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga bermakna dalam pembentukan karakter anak.