Menko Pangan Tekankan Kemandirian Pangan Nasional, Kurangi Ketergantungan Impor

Semarang, Jawa Tengah - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, kembali menegaskan urgensi kemandirian pangan bagi Indonesia. Penegasan ini disampaikan saat kunjungan kerjanya ke Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025), sebagai respons terhadap dinamika geopolitik global yang dapat mengganggu stabilitas pasokan pangan nasional.

Menko Pangan, yang akrab disapa Zulhas, menekankan bahwa ketergantungan pada impor bahan pokok dapat menimbulkan kerentanan bagi negara. Ia mencontohkan pengalamannya saat menjabat sebagai Menteri Perdagangan, di mana Indonesia mengalami kesulitan dalam mengamankan pasokan beras dari India di tengah konflik Ukraina-Rusia. Pengalaman tersebut menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya memiliki sumber pangan mandiri.

"Bagaimana kita bisa mencukupi kebutuhan pangan kita sendiri? Tidak bergantung impor," ujarnya dengan nada serius. Zulhas menambahkan bahwa kemandirian pangan merupakan salah satu prioritas utama Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah berkomitmen untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Zulhas menjelaskan pengalaman kurang menyenangkannya ketika berusaha mengimpor beras dari India.

"Waktu ribut soal perang Ukraina dan Rusia, kita mau beli beras dari India. Satu tahun setengah melobi enggak dapat," ungkapnya.

Pengalaman tersebut menjadi dasar bagi Zulhas untuk mendukung penuh program kemandirian pangan yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo. Ia meyakini bahwa dengan mengurangi ketergantungan pada impor, Indonesia dapat lebih aman dan stabil dalam memenuhi kebutuhan pangannya.

"Bayangkan walaupun punya uang, kalau semua negara butuh kita mau beli beras enggak bisa. Kan repot," tegasnya.

Kemandirian pangan, menurut Zulhas, bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional. Dengan memiliki surplus produksi pangan, Indonesia dapat menjadi pengekspor dan berkontribusi pada ketahanan pangan global.

Untuk mencapai kemandirian pangan, pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi, antara lain:

  • Peningkatan Produktivitas: Pemerintah akan terus mendorong peningkatan produktivitas pertanian melalui penerapan teknologi modern, penggunaan bibit unggul, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan.
  • Penguatan Infrastruktur: Pembangunan dan perbaikan infrastruktur pertanian, seperti irigasi, jalan, dan pelabuhan, akan menjadi prioritas untuk mendukung distribusi dan pemasaran hasil pertanian.
  • Diversifikasi Pangan: Pemerintah akan mendorong diversifikasi pangan untuk mengurangi ketergantungan pada beras sebagai sumber karbohidrat utama. Masyarakat akan diajak untuk mengonsumsi sumber pangan lokal lainnya, seperti jagung, ubi jalar, dan sagu.
  • Pengembangan UMKM Pangan: Pemerintah akan memberikan dukungan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pangan untuk meningkatkan daya saing dan memperluas akses pasar.
  • Stabilitas Harga: Pemerintah akan menjaga stabilitas harga pangan melalui pengendalian inflasi dan pengaturan tata niaga yang efektif.

Dengan implementasi strategi-strategi tersebut, pemerintah optimis bahwa Indonesia dapat mencapai kemandirian pangan dalam waktu dekat. Hal ini akan memberikan manfaat yang besar bagi seluruh rakyat Indonesia, mulai dari petani hingga konsumen.