Ukraina Pertimbangkan Jeda Serangan ke Infrastruktur Energi Rusia, Syaratnya...
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, memberikan sinyal kemungkinan penghentian sementara serangan terhadap infrastruktur energi Rusia. Pernyataan ini muncul sebagai respons terhadap kabar bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, bersedia menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi di Kyiv selama 30 hari. Informasi ini disampaikan setelah percakapan telepon antara Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Zelensky mengungkapkan kesiapannya tersebut usai melakukan percakapan telepon selama satu jam dengan Trump pada hari Rabu (19/3). Ia menekankan bahwa penghentian serangan harus mencakup target-target sipil di kedua negara. "Saya melakukan percakapan yang positif, sangat substantif, dan jujur dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump," ujar Zelensky melalui platform media sosial X. Percakapan ini merupakan yang pertama sejak pertemuan tegang antara kedua pemimpin di Gedung Putih pada Februari lalu.
Syarat dari Ukraina
"Salah satu langkah pertama untuk mengakhiri perang sepenuhnya adalah dengan mengakhiri serangan terhadap energi dan infrastruktur sipil lainnya. Saya mendukung langkah ini, dan Ukraina mengonfirmasi bahwa kami siap untuk melaksanakannya," tegas Zelensky. Meski demikian, Zelensky memperingatkan bahwa Kyiv akan merespons dengan tegas jika Moskow melanggar ketentuan gencatan senjata terbatas ini.
Ukraina akan menyusun daftar fasilitas energi yang berpotensi menjadi bagian dari gencatan senjata terbatas ini. Daftar ini, menurut Zelensky, tidak hanya mencakup infrastruktur energi, tetapi juga infrastruktur transportasi, termasuk:
- Infrastruktur kereta api
- Pelabuhan
Zelensky menekankan pentingnya adanya kesepakatan formal sebelum gencatan senjata parsial dapat diimplementasikan secara efektif. "Saya memahami bahwa sampai kita sepakat (dengan Rusia), sampai ada dokumen yang sesuai tentang gencatan senjata parsial, saya pikir semuanya akan mengudara," ujarnya, merujuk pada potensi penggunaan drone dan rudal.
Perundingan Damai di Arab Saudi
Para pejabat Ukraina dan AS dijadwalkan untuk bertemu kembali di Arab Saudi dalam beberapa hari mendatang untuk melanjutkan perundingan damai. Putaran kedua perundingan ini akan fokus pada isu-isu terkait pelaksanaan gencatan senjata parsial yang diusulkan. AS, yang berperan sebagai mediator, mendorong gencatan senjata selama 30 hari sebagai langkah awal menuju penyelesaian yang lebih komprehensif untuk konflik yang telah berlangsung selama tiga tahun.
Putin, dalam percakapan telepon sebelumnya dengan Trump pada hari Selasa (18/3), menolak usulan gencatan senjata menyeluruh. Ia bersikeras bahwa kesepakatan semacam itu harus mencakup penghentian semua bantuan militer dari negara-negara Barat ke Ukraina. Kremlin menyatakan bahwa Putin menyetujui penghentian serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina selama 30 hari setelah berbicara dengan Trump. Namun, Kremlin menambahkan bahwa keberhasilan gencatan senjata yang lebih luas bergantung pada larangan bagi Ukraina untuk mempersenjatai kembali militernya. Hal ini menjadi poin krusial yang perlu dinegosiasikan lebih lanjut dalam perundingan mendatang.