Kucuran Dana Rp12 Triliun untuk Irigasi: Upaya Pemerintah Pusat Genjot Swasembada Pangan

Pemerintah Pusat Alokasikan Rp12 Triliun untuk Perbaikan Irigasi Nasional

Pemerintah pusat menunjukkan komitmen kuatnya dalam mewujudkan swasembada pangan dengan mengalokasikan dana sebesar Rp12 triliun untuk proyek perbaikan dan peningkatan infrastruktur irigasi di seluruh Indonesia. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap tantangan sektor pertanian yang selama ini terkendala oleh sistem irigasi yang tidak memadai.

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mengungkapkan bahwa alokasi anggaran ini ditempatkan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), namun penentuan prioritas dan alokasi detail untuk perbaikan irigasi tetap berada di bawah kendali Kementerian Pertanian. Targetnya, dana sebesar ini dapat menjangkau perbaikan irigasi hingga seluas 2 juta hektar lahan pertanian di berbagai wilayah Indonesia.

"Irigasi ini menjadi prioritas utama karena petani membutuhkan air untuk menanam. Pemerintah pusat kini dapat mengerjakan irigasi yang sebelumnya menjadi tanggung jawab kabupaten maupun provinsi," kata Sudaryono.

Jawa Tengah Ajukan Bantuan Rp54 Miliar untuk Perbaikan Irigasi

Sejalan dengan inisiatif nasional ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) turut aktif mengajukan proposal bantuan dana sebesar Rp54 miliar kepada pemerintah pusat. Dana ini rencananya akan digunakan untuk memperbaiki sistem irigasi di 19 kabupaten di seluruh wilayah Jawa Tengah. Mengingat kondisi irigasi di Jawa Tengah yang memprihatinkan, di mana hanya 33% yang berada dalam kondisi baik, perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian secara signifikan.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah pusat untuk membangun dan memperbaiki irigasi. "Dari tahun ke tahun pemerintah pusat akan support kita di pemerintah Jawa Tengah untuk membangun dan memperbaiki irigasi ke persawahan, sehingga ini akan lebih ditingkatkan lagi," ujarnya.

Selain perbaikan irigasi, Wagub Taj Yasin juga mengajukan permohonan bantuan pupuk kepada Wakil Menteri Pertanian, khususnya untuk Kota Semarang. Hal ini bertujuan untuk menjaga keberlanjutan produksi pertanian, bahkan setelah panen. Dengan ketersediaan pupuk yang memadai, diharapkan petani dapat segera memulai siklus tanam berikutnya, sehingga meningkatkan surplus produksi gabah dan padi.

Prioritaskan Perbaikan Irigasi untuk Ketahanan Pangan

Selama ini, permasalahan irigasi kurang mendapat perhatian yang memadai, terutama karena kewenangan pengelolaan yang terdesentralisasi. Namun, dengan adanya alokasi dana khusus dan perubahan pendekatan yang lebih terpusat, diharapkan perbaikan irigasi dapat dilakukan secara lebih efektif dan terkoordinasi. Pemerintah menargetkan perbaikan irigasi dapat diselesaikan dalam kurun waktu 5 tahun.

Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap sektor pertanian Indonesia. Dengan sistem irigasi yang lebih baik, petani dapat meningkatkan produktivitas lahan, mengurangi risiko gagal panen akibat kekurangan air, dan pada akhirnya mendukung tercapainya swasembada pangan nasional. Pemerintah pusat dan daerah perlu bersinergi dan berkoordinasi dengan baik agar program perbaikan irigasi ini dapat berjalan sukses dan memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Daftar Inisiatif Pemerintah Pusat untuk Perbaikan Irigasi:

  • Alokasi Dana: Rp12 triliun
  • Target Luas Lahan: 2 juta hektar
  • Fokus: Perbaikan dan peningkatan infrastruktur irigasi

Dampak yang Diharapkan:

  • Peningkatan produktivitas lahan
  • Pengurangan risiko gagal panen
  • Dukungan terhadap swasembada pangan nasional