Antusiasme Warga Semarang Tinggi, Pasar Murah Diserbu Jelang Lebaran

Pasar Murah di Kabupaten Semarang Diserbu Warga Jelang Lebaran

Ungaran, Jawa Tengah - Gerakan Pangan Murah Serentak (GPMS) yang digelar di Kabupaten Semarang mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Antusiasme warga terlihat dari antrean panjang yang mengular di lokasi pasar murah, Kamis (20/3/2025), tepatnya di kantor Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang.

Sayangnya, tingginya animo ini menyebabkan sebagian warga harus gigit jari karena kehabisan stok bahan pangan yang diincar. Kristina (67), seorang warga Kelurahan Genuk, Kecamatan Ungaran Barat, mengungkapkan pengalamannya. Ia hanya berhasil mendapatkan beras dan telur asin. "Mau beli telur ayam dan minyak goreng sudah habis duluan," keluhnya.

Kekecewaan serupa juga dirasakan oleh Nur (57), warga Sidomulyo. "Saya tadinya mau beli telur ayam, tapi sudah ludes. Akhirnya beli beras saja untuk persiapan Lebaran. Lumayan selisih Rp 10.000 dari harga di warung," ujarnya.

Upaya Stabilisasi Harga Jelang Lebaran

Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang, Moh Edy Sukarno, menjelaskan bahwa GPMS ini bertujuan untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri. Pemerintah daerah berupaya membantu masyarakat dengan menyediakan bahan pangan dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan harga pasar.

"Kami menyediakan berbagai kebutuhan pokok seperti beras, telur, gula, minyak goreng, dan sayuran dengan harga yang lebih murah," kata Edy Sukarno.

Dalam kegiatan ini, Dispertanikap menargetkan untuk melayani 500 pembeli. Setiap pembeli dibatasi hanya boleh membeli maksimal dua jenis komoditas.

Rincian Stok dan Harga Komoditas di Pasar Murah:

  • Beras Medium: 3 ton, dijual Rp 10.800 per kilogram (harga pasar Rp 13.500 per kilogram).
  • Beras SPHP Bulog: 2 ton, dijual Rp 11.400 per kilogram (harga normal Rp 13.000 per kilogram).
  • Telur Ayam: 400 kilogram, dijual Rp 21.500 per kilogram (harga pasar Rp 26.000 per kilogram).
  • Gula Pasir: 200 kilogram, dijual Rp 17.500 per kilogram (harga pasar Rp 18.500 per kilogram).
  • Minyak Goreng: 500 kilogram, dijual Rp 15.500 per kilogram (harga pasar Rp 19.000 per kilogram).
  • Cabai Rawit Merah: 100 paket, dijual Rp 92.000 per kilogram.
  • Cabai Keriting: 100 paket, dijual Rp 47.000 per paket.

Meski banyak warga yang kecewa karena kehabisan stok, GPMS ini tetap menjadi angin segar bagi masyarakat Kabupaten Semarang di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran. Diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk membantu meringankan beban ekonomi masyarakat.