Anjloknya IHSG 7,83%: Dampak Kebijakan Trump dan Sentimen Global

Anjloknya IHSG 7,83%: Dampak Kebijakan Trump dan Sentimen Global

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan sebesar 7,83% dalam periode 24 hingga 28 Februari 2025. Penurunan tajam ini, menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), dipicu oleh aksi jual bersih investor asing yang mencapai Rp 21,90 triliun year-to-date (ytd). Fenomena ini mencerminkan pergeseran strategi investasi global di tengah ketidakpastian ekonomi global yang meningkat.

Analisis dari berbagai pihak menunjukkan beberapa faktor yang berkontribusi terhadap penurunan IHSG. Nafan Aji Gusta Utama, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mencatat adanya peralihan investasi ke aset aman atau safe haven, seperti emas, sebagai respon terhadap ketidakpastian ekonomi. Menurutnya, kebijakan ekonomi pemerintahan Donald Trump, khususnya program 'Invest in America', telah menarik aliran modal asing ke Amerika Serikat, sehingga mengurangi investasi di pasar saham Indonesia. Hal ini diperkuat oleh dampak Trumponomics yang berimbas global, menyebabkan capital inflow signifikan ke AS dan mempengaruhi pasar saham di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Sementara itu, Phintraco Sekuritas dalam analisis pasarnya juga menyorot dampak kebijakan tarif impor Amerika Serikat terhadap Kanada, Meksiko, dan Tiongkok. Penerapan tarif sebesar 25% untuk Kanada dan Meksiko, serta tarif tambahan 10% untuk Tiongkok, telah menciptakan sentimen negatif di pasar. Ancaman tarif balasan (reciprocal tariff) pasca pertemuan FOMC (Federal Open Market Committee) pada 18-19 Maret 2025, juga turut menambah ketidakpastian dan tekanan jual di pasar. Lebih lanjut, Phintraco Sekuritas mencatat minimnya sentimen positif dari dalam negeri yang mampu meredam tekanan jual tersebut selama sepekan terakhir.

Prediksi untuk pekan berikutnya menunjukkan IHSG masih menghadapi potensi penurunan, dengan perkiraan rentang downside antara 6.127 hingga 6.500 poin, menurut Mirae Asset Sekuritas. Phintraco Sekuritas memproyeksikan resistance di level 6.400 dan support di kisaran 6.200 pada pembukaan perdagangan Senin, 3 Maret 2025. Data RTI Business pada penutupan perdagangan Jumat, 28 Februari 2025, menunjukkan IHSG berada di level 6.270, turun 214,85 poin (3,31%), dengan nilai transaksi mencapai Rp 20,55 triliun.

Secara keseluruhan, penurunan IHSG sebesar 7,83% merupakan refleksi dari kompleksitas faktor global dan domestik. Kebijakan ekonomi AS, sentimen pasar global terkait tarif impor, dan minimnya sentimen positif dari dalam negeri telah menciptakan tekanan jual yang signifikan. Perkembangan selanjutnya akan bergantung pada respons pemerintah dan dinamika pasar global yang terus berubah.