IHSG Cetak Kenaikan Signifikan, Rupiah Bergerak Menguat di Tengah Sentimen Pasar Regional

IHSG Menguat Signifikan di Tengah Optimisme Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan performa positif pada perdagangan Kamis, 20 Maret 2025, dengan ditutup menguat sebesar 1,11 persen atau 70,01 poin, mencapai level 6.381,67. Kenaikan ini mencerminkan optimisme pelaku pasar terhadap prospek ekonomi dan kinerja perusahaan-perusahaan di dalam negeri. Perdagangan dibuka dengan kuat, membawa IHSG langsung melesat ke zona hijau, bahkan sempat mencatatkan level tertinggi intraday di 6.446,88 sebelum akhirnya mengalami sedikit koreksi dan stabil di kisaran 6.300-an.

Penguatan IHSG ini didukung oleh sejumlah faktor, di antaranya sentimen positif dari pasar regional dan rilis data ekonomi yang menggembirakan. Sektor-sektor unggulan seperti energi, keuangan, dan konsumer turut memberikan kontribusi signifikan terhadap kenaikan indeks.

Dinamika Perdagangan dan Aksi Korporasi

Secara keseluruhan, dinamika perdagangan hari ini cukup positif, dengan jumlah saham yang mengalami kenaikan (299 saham) lebih banyak dibandingkan dengan saham yang terkoreksi (272 saham). Sementara itu, 233 saham lainnya tercatat stagnan. Total nilai transaksi mencapai Rp 11,27 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 16,68 miliar saham.

Beberapa saham yang menjadi top gainers dan berperan besar dalam mendorong IHSG naik adalah:

  • Chandra Asri Pacific (TPIA): Melonjak 15,10 persen ke level 7.050
  • Solusi Sinergi Digital (WIFI): Naik 6,49 persen ke level 2.050
  • Barito Renewables Energy (BREN): Menguat 5,66 persen ke level 5.600

Di sisi lain, beberapa saham mengalami penurunan dan menjadi top losers, antara lain:

  • Bank Syariah Indonesia (BRIS): Turun 9,92 persen ke level 2.180
  • Bank Rakyat Indonesia (BBRI): Terkoreksi 1,35 persen ke level 3.660
  • Bank Mandiri (BMRI): Melemah 1,28 persen ke level 4.620

Perbandingan dengan Pasar Regional

Performa IHSG sejalan dengan sentimen positif yang terlihat di sebagian besar pasar saham kawasan Asia. Indeks Nikkei 225 Jepang naik tipis 0,17 persen, sementara indeks Strait Times Singapura menguat 0,57 persen, dan Hang Seng Hong Kong melonjak 2,23 persen. Berbeda dengan tren positif ini, indeks Shanghai Komposit justru mengalami penurunan sebesar 0,51 persen.

Rupiah Menguat di Tengah Volatilitas Pasar

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menunjukkan sinyal penguatan pada perdagangan hari ini. Di pasar spot, rupiah ditutup pada level Rp 16.485 per dollar AS, menguat 0,28 persen dibandingkan dengan penutupan sebelumnya. Data dari kurs tengah Jisdor juga menunjukkan penguatan rupiah, dengan nilai tukar berada di level Rp 16.481 per dollar AS, lebih baik dibandingkan dengan hari sebelumnya yang berada di level Rp 16.528 per dollar AS.

Penguatan rupiah ini menunjukkan resiliensi mata uang Garuda di tengah volatilitas pasar global dan regional. Sentimen positif terhadap perekonomian Indonesia, serta intervensi Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar, menjadi faktor-faktor yang mendukung penguatan rupiah.