Uniqlo Apresiasi Talenta Muda: Pamerkan Karya Seni Oliver A. Wihardja, Pelukis Muda Istimewa

Uniqlo Apresiasi Talenta Muda: Pamerkan Karya Seni Oliver A. Wihardja, Pelukis Muda Istimewa

Perusahaan ritel global asal Jepang, Uniqlo, menunjukkan komitmennya dalam mendukung seni dan inklusivitas dengan memamerkan karya-karya istimewa dari Oliver Adivarma Wihardja, seorang pelukis muda berbakat dengan kebutuhan khusus. Tujuh lukisan karya Oliver kini menghiasi ruang kantor Uniqlo Indonesia yang berlokasi di Cilandak, Jakarta Selatan. Langkah ini menjadi bukti nyata apresiasi Uniqlo terhadap talenta seni tanpa batas.

Karya Seni yang Menginspirasi

Di area lobi dan ruang tunggu tamu, pengunjung dapat menikmati tiga lukisan berukuran besar dengan tema "Uniqlo Unlimited", yang menggambarkan suasana berbelanja di Uniqlo, komitmen keberlanjutan (sustainability) Uniqlo, dan proses pembayaran di kasir. Sementara itu, empat lukisan bertema "The Makan Series in Yellow, Blue, Red, Green" dipajang di ruang makan staf, memberikan sentuhan artistik dan keceriaan di lingkungan kerja.

Menurut Irma Yunita, Corporate Affairs Director Uniqlo Indonesia, kolaborasi ini merupakan wujud kekaguman perusahaan terhadap karya-karya Oliver yang unik dan berani dalam penggunaan warna. "Kami sudah lama mengamati karya-karya Ollie di media sosial dan sangat terkesan dengan keunikan dan keberaniannya dalam bermain warna. Kami dan seluruh staf sangat menikmati kehadiran lukisan-lukisan ini," ujarnya.

Komitmen Inklusivitas dan Dukungan Seniman Lokal

Kemitraan dengan Oliver bukanlah yang pertama bagi Uniqlo. Sebelumnya, perusahaan telah bekerja sama dengan seniman dari komunitas Tabspace dan Kreaby. Uniqlo berharap kolaborasi ini menjadi langkah awal untuk kerja sama yang lebih luas dengan seniman-seniman Indonesia lainnya. Irma Yunita menambahkan, "Kami berharap ke depannya akan ada karya-karya dan kreasi dari putra-putri terbaik Indonesia seperti Ollie yang dapat mengguncang pasar."

Uniqlo Indonesia juga memiliki komitmen yang kuat terhadap inklusivitas di tempat kerja. Pada tahun 2018, perusahaan menerima penghargaan dari Kementerian Tenaga Kerja sebagai 'Perusahaan Terbaik dalam Mempekerjakan Karyawan Disabilitas'. Uniqlo secara aktif berupaya mempekerjakan penyandang disabilitas, dengan target minimal satu staf penyandang disabilitas di setiap toko. Selain itu, perusahaan juga mendorong keterlibatan karyawan dalam meningkatkan budaya kerja yang inklusif.

Kebanggaan Keluarga dan Semangat Oliver

Oliver hadir di kantor Uniqlo didampingi oleh kedua orang tua, serta kakek dan neneknya. Ibunda Oliver, Sinhwi Halim, mengungkapkan bahwa permintaan lukisan dari Uniqlo datang pada November 2024. Ia mengaku terkejut dan sangat senang atas apresiasi yang diberikan oleh perusahaan sebesar Uniqlo kepada putranya. "Kami seperti kejatuhan bulan di siang bolong, Ollie sangat senang," kata Sinhwi.

Saking senangnya, Oliver bahkan menolak tawaran untuk membuat lukisan ilustrasi di buku karya seorang dosen di Australia, karena ingin fokus pada proyek lukisan untuk Uniqlo. "Dia seringkali melukis hingga larut malam, bahkan pagi-pagi sebelum ke sekolah, ketika saya belum bangun, dia sudah melukis di kanvas," tutur Sinhwi.

Proses kreatif Oliver dalam menghasilkan karya-karyanya melibatkan pemilihan gambar-gambar dari internet yang kemudian diadaptasi menjadi lukisan. Untuk lukisan yang dipajang di ruang makan, Sinhwi menyodorkan sejumlah gambar ekspresi dan suasana orang tengah makan. Oliver kemudian memilih gambar makanan favoritnya untuk diadaptasi ke dalam lukisannya.

"Jika diperhatikan, gambar makanannya adalah makanan favorit Oliver, seperti donat, cup cakes, pizza, bakso, bakmi, dan lainnya. Tentu saja, konsumsinya dibatasi dengan bahan baku yang bebas gluten dan gula," jelas Sinhwi.

Jejak Karya Oliver

Selain Uniqlo, Oliver juga pernah membuat lukisan untuk dipajang di Gereja Blessed Sacrament dan Rumah Sakit Mount Alvernia di Singapura, serta Gereja St Maria Perawan di Jakarta Selatan. Pada ajang Art Jakarta 2024, Oliver terpilih untuk memajang 15 lukisannya yang bertema "Wonder Women". Sebelumnya, ia juga menggelar pameran tunggal bertajuk "Walk With Me" pada 2022 dan "The Way of the Cross" pada 2023.

Oliver, yang lahir pada Desember 2001, mulai melukis sejak usia enam tahun sebagai bagian dari terapi sensorinya. Ia terdeteksi menyandang autisme pada usia 3,8 tahun ketika masih tinggal di Singapura. Melalui lukisan, Oliver menemukan cara untuk mengekspresikan diri dan berkomunikasi dengan dunia.

Kolaborasi Uniqlo dengan Oliver Adivarma Wihardja menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus mendukung talenta-talenta muda Indonesia, tanpa memandang batasan atau perbedaan. Langkah ini juga menunjukkan bahwa seni dapat menjadi jembatan untuk inklusivitas dan apresiasi terhadap keberagaman.

Berikut daftar pameran tunggal Oliver Adivarma Wihardja:

  • Walk With Me pada 15-29 Oktober 2022 di Oliver's Barn, Andara
  • The Way of the Cross di Oliver Barn Andara, 12-20 Agustus 2023