Serapan Beras Rendah, Menko Zulhas Pertimbangkan Libatkan Babinsa
Serapan Beras Rendah, Menko Zulhas Pertimbangkan Libatkan Babinsa
Semarang, Jawa Tengah - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Zulkifli Hasan, mengungkapkan kekhawatirannya terkait rendahnya serapan beras oleh Perum Bulog hingga Maret 2025. Dari target nasional sebesar 3,5 juta ton hingga akhir April 2025, Bulog baru mampu menyerap sekitar 500 ribu ton.
Menyikapi kondisi ini, Menko Zulhas menyampaikan bahwa pihaknya mempertimbangkan untuk melibatkan Bintara Pembina Desa (Babinsa) dari TNI guna membantu meningkatkan serapan beras. Pernyataan ini disampaikan dalam rapat koordinasi di kompleks gubernur Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025).
"Hari ini baru sampai hampir 500 ribu ton, padahal target kami paling kurang 2 juta ton sampai 30 April, karena panen raya sampai April. Setelah April, petani mulai lagi menanam. Kalau Mei kita beli tidak banyak, dan Juli sudah rata. Ini sangat menentukan bagi Indonesia," tegas Zulhas.
Menko Zulhas menekankan pentingnya peran Pemerintah Daerah di Jawa Tengah untuk memantau secara intensif serapan beras di setiap desa hingga akhir April 2025. Ia berharap dengan pemantauan yang ketat, target serapan beras oleh Bulog dapat tercapai.
Upaya Pemerintah Dorong Swasembada Pangan
Langkah ini diambil sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk mencapai swasembada pangan dengan mengutamakan penyerapan beras dari produksi lokal dan melarang impor beras. Pemerintah menyadari bahwa keterbatasan sumber daya manusia (SDM) di Bulog menjadi salah satu kendala dalam mencapai target serapan. Saat ini, Bulog hanya memiliki sekitar lima orang di setiap kabupaten.
Oleh karena itu, Menko Zulhas mendorong peran aktif kepala desa (kades) dalam meningkatkan penyerapan beras. Ia bahkan tidak ragu untuk mengerahkan Babinsa jika kades dinilai tidak mampu memenuhi target yang ditetapkan.
"Jadi kalau kades tidak ikut terlibat, kita nanti pakaikan Babinsa. Berarti sipil kita kan enggak mampu? Harusnya kita tunjukan bahwa memang bisa, kepala desa bisa, camat bisa, bupati bisa, kalau tentara kan pengamanan," ujarnya.
Menko Zulhas juga menyampaikan bahwa pemerintah akan memberikan kelonggaran dalam pencapaian target serapan beras 3,5 juta ton hingga Mei 2025. Namun, ia tetap menekankan pentingnya upaya maksimal untuk mencapai target tersebut.
"Tapi kalau enggak bisa apa boleh buat? Oleh karena itu kami minta betul, paling tidak sampai Maret, syukur-syukur sampai bulan Mei, target kita 3 juta. Sekurang-kurangnya 2 juta. Hari ini baru 400 ribu, kalau Maret enggak sampai 750 ribu, kita mau mencapai 2 juta sampai April enggak mudah," tandas Zulhas.
Tantangan dan Harapan
Upaya peningkatan serapan beras ini menghadapi sejumlah tantangan, termasuk keterbatasan SDM di Bulog dan perlunya koordinasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak terkait lainnya. Namun, dengan komitmen dan kerja keras bersama, pemerintah optimis target serapan beras dapat tercapai dan swasembada pangan dapat diwujudkan.
- Target Serapan: 3,5 juta ton (April 2025), 2-3 juta ton (hingga Mei 2025)
- Serapan Saat Ini: 500 ribu ton (Maret 2025)
- Pihak Terlibat: Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Bulog, Kepala Desa, Babinsa