Meraih Maghfirah Ilahi di Bulan Ramadan: Gus Faiz Ungkap Dua Kunci Ampunan Allah SWT

Meraih Maghfirah Ilahi di Bulan Ramadan: Gus Faiz Ungkap Dua Kunci Ampunan Allah SWT

Ramadan, bulan suci yang penuh berkah, selalu diidentikkan dengan ampunan Ilahi. Umat Muslim di seluruh dunia berlomba-lomba meningkatkan ibadah dengan harapan meraih maghfirah, ampunan dari Allah SWT. Dalam sebuah detikKultum yang diselenggarakan oleh detikcom, H. Muhammad Faiz, Lc, MA, seorang anggota Dewan Pengawas Syariah BTN yang akrab disapa Gus Faiz, membagikan pencerahan mengenai cara meraih ampunan Allah SWT di bulan Ramadan yang mulia ini.

Gus Faiz menjelaskan bahwa terdapat dua kunci utama untuk mendapatkan ampunan Allah SWT, yaitu melalui doa dan taubat yang tulus. Beliau menekankan pentingnya merenungkan makna doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk dibaca pada malam Lailatul Qadar:

Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annī (Ya Allah, sungguh Engkau Maha Pemaaf yang Pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku).

Doa ini, menurut Gus Faiz, adalah doa yang paling utama dan mencerminkan esensi permohonan ampunan kepada Allah SWT. Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa doa ini selaras dengan ayat-ayat Al-Qur'an yang menyinggung sifat Allah SWT sebagai Tawwab (Maha Menerima Taubat) dan Rahiim (Maha Pengampun dan Penyayang).

"Dari doa tersebut dan ayat-ayat yang banyak di dalam Al-Qur'an yang selalu berkaitan dengan sifat Allah Tawwab Maha Menerima Taubat dan Rahiim Maha Pengampun dan Penyayang, kita bisa menarik satu benang merah bahwa kunci ampunan itu saat kita bertaubat kepada Allah SWT," ujar Gus Faiz.

Istighfar: Kunci Pembuka Pintu Ampunan

Selain doa, Gus Faiz menekankan pentingnya istighfar sebagai kunci utama untuk membuka pintu ampunan Allah SWT. Beliau menjelaskan bahwa karunia Allah SWT terkait ampunan sangatlah besar dan mudah diraih. Setiap individu, tanpa memandang dosa yang telah diperbuat, memiliki kesempatan untuk menghapus dosa-dosanya hanya dengan istighfar yang tulus dari hati.

Namun, Gus Faiz mengingatkan bahwa istighfar haruslah diiringi dengan ketulusan dan janji untuk tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut. Jika istighfar lahir dari hati yang tulus dan disertai tekad untuk berubah, Allah SWT tidak hanya menjanjikan ampunan, tetapi juga membuka pintu rezeki dan memberikan kehidupan yang penuh dengan qanaah (kepuasan dan rasa cukup).

Ramadan: Momentum Memperbanyak Istighfar

Ketua Umum MUI DKI Jakarta ini juga menyampaikan bahwa bulan Ramadan adalah momentum yang tepat untuk memperbanyak istighfar. Beliau menganjurkan umat Muslim untuk memperbanyak istighfar, terutama bagi mereka yang tidak memiliki hafalan Al-Qur'an yang banyak atau wirid tertentu.

"Kalau kamu tidak memiliki hafalan yang banyak dari Al-Qur'an, kamu tidak memiliki wirid tertentu yang kamu dapatkan dari gurumu, maka perbanyaklah istighfar dalam hidupmu," pesan Gus Faiz, mengutip nasihat gurunya.

Beliau menambahkan bahwa orang yang lisannya terbiasa mengucapkan Astaghfirullahaladzim dan hatinya senantiasa dipenuhi dengan rasa takut akan dosa kepada Allah SWT, akan dijanjikan kehidupan yang baik di dunia maupun di akhirat.

Dengan demikian, Ramadan menjadi kesempatan emas bagi umat Muslim untuk membersihkan diri dari dosa-dosa, meraih ampunan Allah SWT, dan meningkatkan kualitas hidup melalui doa, taubat, dan istighfar yang tulus.