Antisipasi Lonjakan Lebaran: Pasokan BBM dan LPG di Jawa Tengah Dipastikan Aman oleh Pemerintah

Jawa Tengah Siap Penuhi Kebutuhan Energi Lebaran: Pemerintah Jamin Pasokan BBM dan LPG Aman

Menjelang libur panjang Lebaran 2025, pemerintah berupaya keras memastikan ketersediaan dan stabilitas pasokan energi bagi masyarakat Jawa Tengah. Antisipasi terhadap lonjakan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) menjadi fokus utama, mengingat tradisi mudik dan peningkatan aktivitas masyarakat selama periode tersebut.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, turun langsung melakukan pengecekan di lapangan, tepatnya di rest area Kilometer 379A ruas Tol Semarang-Batang, Gringsing, Batang. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan infrastruktur dan logistik dalam menghadapi potensi peningkatan permintaan.

"Kami ingin memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa stok BBM, gas, dan batu bara dalam kondisi aman dan mencukupi. Ketahanan stok nasional saat ini berada di kisaran 21 hingga 31 hari, sehingga secara keseluruhan tidak ada masalah," tegas Bahlil saat melakukan peninjauan. Pernyataan ini sekaligus menepis kekhawatiran masyarakat akan kelangkaan atau gangguan pasokan selama libur Lebaran.

Prediksi Kenaikan Konsumsi BBM dan LPG

PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah memproyeksikan adanya peningkatan konsumsi BBM, khususnya jenis bensin seperti Pertalite dan Pertamax, sebesar 20 persen selama periode libur Lebaran. Estimasi ini didasarkan pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya dan tren mobilitas masyarakat yang meningkat selama musim mudik.

Area Manager Communication, Relations, and Corporate Social Responsibility Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan, menjelaskan bahwa konsumsi harian bensin di Jawa Tengah biasanya berkisar 21.300 kiloliter. Namun, selama libur Lebaran, angka ini diperkirakan melonjak menjadi sekitar 25.500 kiloliter per hari.

  • Kenaikan Bensin: Diprediksi 20% (menjadi sekitar 25.500 kiloliter per hari dari 21.300 kiloliter per hari)
  • Penurunan Solar: Diperkirakan turun 14% (menjadi sekitar 4.473 kiloliter per hari dari 5.200 kiloliter per hari)
  • Kenaikan LPG: Diprediksi 8,5% (dari konsumsi harian rata-rata sekitar 3.700 metrik ton per hari)

Menariknya, konsumsi solar justru diperkirakan mengalami penurunan sebesar 14 persen. Hal ini disebabkan oleh adanya pembatasan operasional kendaraan angkutan barang dan berkurangnya aktivitas industri selama masa libur. Konsumsi solar diperkirakan turun menjadi 4.473 kiloliter per hari, dari angka normal 5.200 kiloliter per hari.

Selain BBM, Pertamina juga memperkirakan kenaikan konsumsi LPG sebesar 8,5 persen selama libur Lebaran. Peningkatan ini dipicu oleh meningkatnya aktivitas memasak dan kebutuhan rumah tangga selama periode tersebut. Dengan demikian, Pertamina telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk memastikan ketersediaan LPG bagi masyarakat.

Pertamina Jamin Stok Aman dan Kualitas Terjaga

Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, Pertamina telah meningkatkan stok BBM dan LPG di wilayah Jawa Tengah. Taufiq Kurniawan menegaskan bahwa ketahanan stok bensin saat ini mencapai 13 kali lipat dari konsumsi normal, solar 20 kali lipat, dan LPG 3,5 kali lipat. Angka ini menunjukkan kesiapan Pertamina dalam menghadapi potensi peningkatan permintaan yang signifikan.

Selain kuantitas, Pertamina juga memberikan perhatian khusus terhadap kualitas BBM yang dijual kepada masyarakat. Bekerjasama dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Pertamina secara rutin melakukan pengecekan kualitas BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa masyarakat mendapatkan BBM dengan kualitas yang sesuai standar.

Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah, Pertamina, dan BPH Migas, masyarakat Jawa Tengah diharapkan dapat merayakan libur Lebaran dengan tenang, tanpa perlu khawatir akan ketersediaan dan kualitas energi. Pemerintah dan Pertamina terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, terutama dalam momen-momen penting seperti libur Lebaran.