Identifikasi Bangkai Kapal di Halmahera Selatan: Titik Terang Kasus LCT SJP 168 A?
Penemuan Bangkai Kapal Gegerkan Perairan Halmahera Selatan
Sebuah bangkai kapal yang diduga kuat sebagai Landing Craft Transport (LCT) ditemukan terbalik di perairan Desa Bokimiake, Kecamatan Kayoa Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara. Penemuan ini memicu spekulasi bahwa bangkai tersebut adalah LCT SJP 168 A yang hilang beberapa waktu lalu.
Kapal tersebut pertama kali ditemukan oleh nelayan setempat yang kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Ternate, Iwan Ramdani, mengkonfirmasi penemuan tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi untuk memastikan identitas bangkai kapal.
"Kami masih berkoordinasi intensif untuk memastikan apakah bangkai kapal yang ditemukan di perairan Desa Bokimiake ini benar merupakan LCT SJP 168 A yang kita cari," ujar Iwan. Pernyataan ini mengindikasikan adanya harapan baru dalam pencarian kapal yang hilang.
Operasi SAR Sempat Dihentikan, Kemungkinan Dibuka Kembali
Sebelum penemuan bangkai kapal ini, operasi SAR untuk mencari empat Anak Buah Kapal (ABK) LCT SJP 168 A telah dihentikan pada hari ketujuh. Keempat ABK yang belum ditemukan adalah Muh Mufly (Mualim I), Baharuddin Zamani (KKM), Zuber (Juru Minyak), dan M Sapri Pammu (Juru Masak). Penghentian operasi SAR ini tentu mengecewakan keluarga korban yang masih berharap akan adanya kabar baik.
Namun, penemuan bangkai kapal ini membuka peluang baru. Iwan Ramdani menegaskan bahwa jika identifikasi bangkai kapal mengarah pada LCT SJP 168 A, maka operasi SAR akan segera dibuka kembali.
"Apabila hasil identifikasi memastikan bahwa bangkai tersebut adalah LCT SJP 168 A, kami akan segera membuka kembali operasi SAR. Tim penyelam akan diterjunkan untuk melakukan pemeriksaan di dalam bangkai kapal," jelas Iwan. Langkah ini menunjukkan keseriusan Basarnas dalam menindaklanjuti penemuan ini.
Tantangan Cuaca Ekstrem dalam Pencarian
Tim SAR gabungan sebelumnya menghadapi tantangan besar dalam proses pencarian LCT SJP 168 A. Kondisi cuaca yang ekstrem dan berubah-ubah menjadi kendala utama. Gelombang tinggi dan angin kencang seringkali menghambat upaya pencarian.
"Kondisi cuaca yang tidak menentu menjadi tantangan tersendiri bagi tim SAR. Cuaca ekstrem seringkali terjadi secara tiba-tiba, memaksa kami untuk menunda atau bahkan menghentikan sementara operasi pencarian," ungkap Iwan.
Meski demikian, Basarnas terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait dan melakukan evaluasi untuk menentukan langkah selanjutnya dalam penanganan kasus ini. Penemuan bangkai kapal ini menjadi momentum penting untuk mengungkap misteri hilangnya LCT SJP 168 A dan memberikan kepastian bagi keluarga korban.
Daftar ABK LCT SJP 168 A yang Hilang:
- Muh Mufly (Mualim I)
- Baharuddin Zamani (KKM)
- Zuber (Juru Minyak)
- M Sapri Pammu (Juru Masak)
Basarnas terus mengimbau masyarakat, khususnya nelayan, untuk memberikan informasi jika menemukan petunjuk terkait hilangnya LCT SJP 168 A. Kerjasama dari masyarakat sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses identifikasi dan pencarian.