Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengambil langkah cepat dan tegas untuk mengatasi permasalahan bau yang bersumber dari fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan, Jakarta Utara. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengumumkan bahwa pihaknya akan segera melakukan pengosongan timbunan sampah yang berada di banker RDF Rorotan.

Langkah ini diambil sebagai respons atas keluhan warga sekitar, termasuk surat protes dari seorang anak bernama Kefas, yang merasakan dampak langsung dari bau tidak sedap tersebut. Menurut Asep Kuswanto, akar permasalahan terletak pada timbunan sampah lama yang belum sepenuhnya terolah. Akibatnya, proses dekomposisi sampah menghasilkan bau yang mengganggu kualitas hidup warga sekitar.

"Pengosongan banker ini menjadi prioritas utama kami," tegas Asep Kuswanto. "Tujuannya jelas, untuk menghilangkan sumber bau dan memastikan operasional RDF Rorotan tidak lagi menimbulkan keluhan dari masyarakat." Dijelaskan pula bahwa penumpukan sampah terjadi akibat kendala teknis pada saat awal komisioning fasilitas RDF Rorotan pada bulan Februari lalu. Sempat terkumpul hingga 2.500 ton sampah, sebelum akhirnya proses pengolahan dapat berjalan meskipun belum optimal.

Saat ini, DLH DKI Jakarta tengah berupaya keras untuk mengeluarkan sisa timbunan sampah yang diperkirakan mencapai 800 ton. Proses pengosongan diperkirakan akan memakan waktu antara tiga hingga lima hari. Asep Kuswanto optimis bahwa dengan pengosongan ini, masalah bau yang dikeluhkan warga dapat segera teratasi.

"Kami mohon dukungan dan pengertian dari masyarakat selama proses pengosongan ini berlangsung," ujar Asep Kuswanto. "Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja RDF Rorotan agar dapat beroperasi secara optimal dan memberikan manfaat positif bagi pengelolaan sampah di Jakarta tanpa menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar."

Berikut poin-poin penting terkait penanganan masalah bau di RDF Rorotan:

• Pengosongan Banker: Prioritas utama untuk menghilangkan sumber bau.
• Penyebab Masalah: Timbunan sampah lama yang belum terolah sempurna.
• Kendala Teknis Awal: Proses komisioning yang belum optimal pada Februari lalu.
• Target Waktu: Pengosongan sisa 800 ton sampah dalam 3-5 hari.
• Komitmen Pemerintah: Peningkatan kinerja RDF Rorotan dan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.