Panduan Menu Buka Puasa Sehat untuk Penderita GERD

Panduan Menu Buka Puasa Sehat untuk Penderita GERD

Puasa Ramadan bagi penderita Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) memerlukan perhatian khusus pada asupan makanan dan minuman. Mengingat kondisi lambung yang sensitif, pemilihan menu buka puasa yang tepat sangat krusial untuk mencegah peningkatan asam lambung dan menjaga kenyamanan selama berpuasa. Perut kosong selama berpuasa dapat memicu naiknya asam lambung, sehingga penting untuk memilih makanan yang mudah dicerna dan tidak memicu iritasi.

Berikut beberapa rekomendasi asupan yang aman dan sehat untuk penderita GERD saat berbuka puasa, berdasarkan informasi dari Siloam Hospitals (22/8/2024):

Rekomendasi Menu Buka Puasa untuk Penderita GERD

1. Karbohidrat Kompleks: Sumber karbohidrat kompleks, seperti roti gandum, beras merah, dan oatmeal, memberikan rasa kenyang lebih lama dan lebih mudah dicerna dibandingkan karbohidrat sederhana. Sifatnya yang tidak memicu lonjakan gula darah membantu menjaga stabilitas asam lambung. Pilihan ini juga membantu menghindari iritasi pada lapisan lambung yang sensitif.

2. Protein Rendah Lemak: Asupan protein tetap penting, namun pilihlah sumber protein rendah lemak. Ikan, yogurt, tempe, tahu, dan dada ayam tanpa kulit merupakan pilihan yang baik. Hindari protein tinggi lemak, karena dapat memperlambat proses pencernaan dan meningkatkan risiko refluks asam.

3. Kurma (Dalam Porsi Sedang): Kurma, selain dianjurkan dalam sunnah Rasulullah SAW untuk berbuka puasa, juga kaya akan serat alami, vitamin, dan mineral. Konsumsi kurma dalam jumlah ganjil, misalnya 3 buah, sebelum hidangan utama dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dan memberikan energi secara bertahap.

4. Susu Rendah Lemak atau Susu Nabati: Susu rendah lemak merupakan pilihan yang lebih aman dibandingkan susu full cream karena kandungan lemaknya yang lebih rendah. Lemak tinggi dapat memicu relaksasi otot sfingter esofagus, meningkatkan risiko refluks. Alternatif lain adalah susu nabati seperti susu kedelai atau susu almond.

5. Air Kelapa: Air kelapa kaya akan elektrolit, terutama kalium, yang membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh dan pH darah. Hal ini berperan penting dalam mengelola refluks asam dan mencegah naiknya asam lambung. Minuman ini juga sangat menyegarkan setelah seharian berpuasa.

6. Teh Herbal Tanpa Kafein: Kafein dalam kopi dan teh hitam dapat memicu peningkatan produksi asam lambung. Oleh karena itu, penderita GERD sebaiknya memilih teh herbal tanpa kafein, seperti teh jahe, teh kayu manis, atau teh licorice (akar manis). Teh licorice khususnya bermanfaat karena akar manis dapat meningkatkan produksi lendir yang melindungi dinding esofagus.

Catatan Penting: Konsultasikan selalu dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan menu buka puasa yang paling sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan spesifik Anda. Porsi makan juga perlu diperhatikan, hindari makan berlebihan untuk mencegah tekanan pada lambung.