Kampanye Selamatkan Patung Molly Malone: Mahasiswa Geram Aksi Turis yang Meraba Payudara

Kampanye Selamatkan Patung Molly Malone: Mahasiswa Geram Aksi Turis yang Meraba Payudara

Tindakan tidak pantas sejumlah turis yang meraba-raba payudara patung Molly Malone di Dublin, Irlandia, memicu kemarahan dan kampanye untuk melindungi warisan budaya kota tersebut. Tilly Cripwell, seorang mahasiswa yang prihatin dengan kondisi patung perunggu itu, telah meluncurkan gerakan #LeaveMollymAlone untuk menghentikan perilaku yang dianggap merendahkan dan merusak.

Perubahan Warna dan Upaya Pelestarian

Bertahun-tahun sentuhan telah menyebabkan perubahan warna yang mencolok pada bagian payudara patung Molly Malone. Cripwell, dalam kampanyenya yang dimulai sejak Februari tahun lalu, mendesak Dewan Kota Dublin untuk mengambil tindakan nyata. Salah satu usulannya adalah menaikkan patung ke alas yang lebih tinggi, sejajar dengan patung-patung pria di kota itu, serta mengecat ulang seluruh patung untuk menghilangkan perbedaan warna. Ia juga mengusulkan pemasangan plakat yang menceritakan kisah legenda Molly Malone, memberikan konteks sejarah dan budaya yang lebih mendalam.

Cripwell mengklaim bahwa meskipun pejabat Dublin menunjukkan minat untuk bekerja sama, belum ada tindakan konkret yang diambil. Dewan Kota Dublin sendiri menyatakan sedang mempertimbangkan usulan-usulan tersebut, termasuk peningkatan alas dan perbaikan warna patung. Selain itu, dewan berencana untuk bekerja sama dengan perusahaan pariwisata guna mencegah pelanggan mereka menyentuh patung itu.

Siapakah Molly Malone?

Patung Molly Malone, yang didirikan 37 tahun lalu, merupakan penghormatan kepada sosok legendaris yang dikenal sebagai penjual kerang di jalanan Dublin. Meskipun kebenaran sejarah karakter ini masih diperdebatkan, Molly Malone telah menjadi bagian integral dari identitas kelas pekerja Dublin. Ia juga diabadikan dalam lagu rakyat tradisional yang menceritakan kisah seorang wanita penjual ikan yang meninggal karena demam namun kembali sebagai hantu yang terus menjajakan dagangannya.

Selama bertahun-tahun, patung ini dikenal dengan julukan "kue tart dengan gerobak", julukan yang muncul karena anggapan bahwa Molly Malone menjalani kehidupan ganda sebagai penjual ikan di siang hari dan pekerja seks di malam hari.

Mitos Keberuntungan dan Disinformasi Pariwisata

Mitos yang berkembang di kalangan wisatawan menyatakan bahwa menyentuh payudara patung Molly Malone akan membawa keberuntungan. Mitos ini bahkan dipromosikan oleh beberapa agen perjalanan di situs web mereka. Salah satunya, Viabam, sebuah situs web pariwisata berbasis di Spanyol, menuliskan bahwa berfoto dengan patung sambil menyentuh payudaranya akan menjamin kunjungan kembali ke Dublin. Informasi yang salah ini mendorong turis untuk melakukan tindakan tidak senonoh, mengabadikannya dalam foto dan video.

Memperbaiki Situasi

Situasi ini menimbulkan kekhawatiran tentang pelestarian warisan budaya dan rasa hormat terhadap simbol-simbol kota. Kampanye #LeaveMollymAlone bertujuan untuk mengedukasi wisatawan tentang pentingnya menghargai warisan budaya dan menghentikan perilaku yang merusak dan tidak pantas. Dengan meningkatkan kesadaran dan mendorong tindakan nyata dari Dewan Kota Dublin, diharapkan patung Molly Malone dapat dilindungi dan dinikmati oleh generasi mendatang tanpa harus mengalami perlakuan yang tidak senonoh.

Berikut adalah beberapa tindakan yang diusulkan dalam kampanye ini:

  • Peningkatan Alas Patung: Menaikkan patung ke alas yang lebih tinggi akan membuatnya lebih sulit dijangkau dan mengurangi godaan untuk disentuh.
  • Pengecatan Ulang Patung: Mengembalikan warna asli patung akan menghilangkan daya tarik visual untuk menyentuh bagian payudara yang berubah warna.
  • Pemasangan Plakat Informasi: Memberikan informasi tentang sejarah dan legenda Molly Malone akan memberikan konteks budaya dan mendorong rasa hormat.
  • Kerjasama dengan Perusahaan Pariwisata: Bekerja sama dengan perusahaan pariwisata untuk mengedukasi wisatawan tentang pentingnya menghargai warisan budaya dan menghentikan perilaku yang tidak pantas.