Pencarian Korban Ledakan Kapal Tanker di Perairan Lamongan Dihentikan Sementara Setelah Tujuh Hari

Pencarian Korban Ledakan Kapal Tanker di Lamongan Dihentikan Sementara

Operasi pencarian satu korban yang hilang akibat ledakan kapal tanker MT Ronggolawe dan Tug Boat Rosalyne 08 di perairan Paciran, Lamongan, Jawa Timur, telah dihentikan sementara oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) pada hari Kamis (20/3/2025). Keputusan ini diambil setelah tujuh hari pencarian intensif tidak membuahkan hasil yang diharapkan.

"Operasi pencarian sementara dihentikan oleh Basarnas," ujar Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda M Hamzaid, seperti dikutip dari detikJatim.

Kapal tanker MT Ronggolawe dan Tug Boat Rosalyne 08 mengalami kebakaran hebat pada Kamis (13/3/2025) pagi di perairan utara Kecamatan Paciran. Menurut Kapolres Lamongan, AKBP Bobby A Condroputro, ledakan terjadi sebanyak empat kali, dimulai pada pukul 06.17 WIB, hingga memicu kebakaran yang meluas.

"Diduga ledakan berasal dari korsleting listrik di ruang mesin kapal tanker yang bermuatan BBM," jelas Bobby.

Insiden tragis ini melibatkan total 21 korban. Dari jumlah tersebut, 17 orang berhasil selamat, 3 dinyatakan meninggal dunia, dan 1 orang masih dalam proses pencarian sebelum operasi dihentikan sementara. Identitas ketiga korban meninggal telah berhasil diidentifikasi dan jenazah mereka telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman.

Rincian Korban:

  • Selamat: 17 orang
  • Meninggal Dunia: 3 orang (teridentifikasi dan diserahkan ke keluarga)
  • Hilang (Pencarian Dihentikan Sementara): 1 orang

Penghentian sementara operasi pencarian ini tentu menimbulkan kesedihan bagi keluarga korban yang masih belum ditemukan. Meskipun demikian, pihak berwenang belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kemungkinan dimulainya kembali operasi pencarian di masa mendatang. Faktor-faktor seperti kondisi cuaca dan evaluasi terhadap hasil pencarian sebelumnya akan menjadi pertimbangan utama dalam menentukan langkah selanjutnya.

Kepolisian Resor Lamongan terus melakukan investigasi untuk mengungkap penyebab pasti ledakan dan kebakaran kapal tanker tersebut. Fokus utama adalah memastikan standar keselamatan telah dipatuhi dan mencegah kejadian serupa terulang kembali di masa depan. Investigasi ini melibatkan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, analisis terhadap bangkai kapal, dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti pemilik kapal dan ahli kelautan.

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan kerja di sektor maritim, terutama yang melibatkan penanganan bahan bakar berbahaya. Pemerintah dan perusahaan pelayaran diharapkan dapat meningkatkan pengawasan dan pelatihan bagi para pekerja untuk meminimalisir risiko kecelakaan di laut.