Aksi Unjuk Rasa "Jogja Memanggil" diwarnai Lagu Bob Marley dan Pembubaran Dini Hari

Aksi Unjuk Rasa "Jogja Memanggil" diwarnai Lagu Bob Marley dan Pembubaran Dini Hari

YOGYAKARTA - Aksi demonstrasi yang digelar oleh aliansi "Jogja Memanggil" sebagai bentuk penolakan terhadap pengesahan Undang-Undang TNI berakhir dengan pembubaran massa pada dini hari, Jumat (21/3/2025). Aksi yang berlangsung sejak Kamis (20/3/2025) ini sempat diwarnai ketegangan sebelum akhirnya massa membubarkan diri.

Menurut pantauan di lapangan, aparat kepolisian yang dilengkapi dengan perlengkapan anti huru hara termasuk tameng dan kendaraan taktis, mengambil langkah untuk mendorong mundur massa aksi. Dua kendaraan taktis, sebuah mobil rantis milik Brimob dan sebuah mobil water canon, dikerahkan dalam upaya pembubaran tersebut. Meskipun demikian, massa aksi sempat menunjukkan perlawanan dengan bertahan di sepanjang Jalan Malioboro. Mereka berupaya untuk menyampaikan aspirasi mereka hingga pagi hari.

Di tengah upaya mempertahankan diri, sebagian massa aksi terlihat menyanyikan lagu-lagu dari musisi legendaris Bob Marley. Aksi menyanyi ini menjadi simbol perlawanan dan semangat yang diusung oleh para demonstran. Namun, pada akhirnya, massa memilih untuk mundur secara bertahap menuju Tempat Parkir Abu Bakar Ali dan area parkir yang terletak di sisi selatan jalan.

Sebelumnya, aksi demonstrasi berlangsung dengan tensi yang cukup tinggi hingga tengah malam. Massa yang memiliki rencana untuk bermalam di depan halaman gedung DPRD DIY harus menghadapi tindakan pembubaran dari aparat kepolisian. Pada pukul 23.00 WIB, pihak kepolisian mulai memberikan peringatan dan instruksi kepada massa untuk membubarkan diri. Namun, imbauan ini tidak diindahkan, dan massa aksi tetap bertahan di lokasi.

Setelah melalui serangkaian negosiasi antara perwakilan massa aksi dan pihak kepolisian, disepakati pemberian tambahan waktu selama satu jam kepada massa untuk memberikan respons terhadap tuntutan mereka. Namun, ketegangan kembali meningkat sekitar pukul 00.30 WIB. Massa yang masih bertahan di sekitar pagar gedung DPRD DIY mulai melakukan tindakan provokatif dengan melemparkan botol air mineral, batu, dan menyalakan kembang api ke arah petugas kepolisian.

Merespons tindakan tersebut, aparat kepolisian yang telah bersiaga sejak awal malam, termasuk pasukan dari Satuan Sabhara dan Brimob, mengambil tindakan tegas untuk mengendalikan situasi yang semakin memanas. Pembubaran massa aksi dilakukan secara bertahap dengan tetap mengedepankan pendekatan persuasif dan menghindari tindakan kekerasan yang berlebihan.