Billy Syahputra Mengenalkan Puasa kepada Kekasihnya, Vika Kolesnaya
Billy Syahputra Mengenalkan Puasa kepada Kekasihnya, Vika Kolesnaya
Presenter dan komedian Billy Syahputra berbagi pengalamannya dalam memperkenalkan ibadah puasa kepada kekasihnya, Vika Kolesnaya, seorang influencer asal Belarus. Proses pengenalan ini dilakukan dengan pendekatan yang penuh pengertian dan penghormatan, mengingat Vika belum pernah menjalankan ibadah puasa sebelumnya. Dalam sebuah wawancara di Studio Trans7, Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2025), Billy menjelaskan bagaimana ia membimbing Vika dengan sabar dan tanpa paksaan.
"Aku bilang, 'kamu coba saja, jangan makan dulu, tapi kalau kamu memang tidak kuat, boleh makan boleh minum,' karena dia belum terbiasa," ujar Billy. Ia menekankan pentingnya pemahaman dan rasa hormat terhadap mereka yang menjalankan ibadah puasa, bukan sekadar tuntutan untuk menjalankan ritual keagamaan tersebut. Sikap Billy yang penuh empati terlihat jelas dalam penuturannya. Ia memberikan Vika kebebasan untuk mengikuti ritme puasanya sendiri, menyesuaikan dengan kondisi fisik dan mental Vika yang masih asing dengan praktik tersebut.
Vika sendiri mengakui bahwa berpuasa merupakan pengalaman baru dan menantang baginya. "Aku sudah bilang tadi, pelan-pelan, karena aku tidak pernah puasa. Tidak biasa puasa, susah, makanya sedikit-sedikit," aku Vika. Pernyataan ini menggarisbawahi tantangan yang dihadapi Vika dalam proses adaptasi terhadap ibadah puasa, namun tetap menunjukkan niatnya untuk belajar dan menghormati tradisi tersebut.
Pengalaman berpuasa selama syuting bersama Billy memberikan gambaran lebih jelas tentang proses pembelajaran Vika. Billy menceritakan, "Pas syuting sama gue kemarin, jam 2 dia nggak makan, nggak minum. Pas dia minum depan gue tuh malu banget, (Billy bilang) 'sudah nggak apa-apa, minum saja lah', 'aku tidak mau,' dia kayak menghormatilah, dia baiklah, dia minum di dalam mobil." Momen ini menggambarkan usaha Vika untuk menghormati ibadah puasa, meskipun ia masih dalam tahap belajar dan beradaptasi.
Tujuan utama Billy dalam memperkenalkan puasa kepada Vika bukan untuk memaksanya mengikuti tradisi keagamaan tertentu, tetapi untuk menumbuhkan rasa empati dan penghargaan terhadap orang-orang yang menjalankan ibadah puasa. "Untuk menghargai orang berpuasa, dia juga sudah bisa menghargai, memang dia pintarlah menghargai orang lain," pungkas Billy. Hal ini menunjukkan pendekatan Billy yang lebih menekankan pada nilai-nilai kemanusiaan dan saling menghormati, bukan sekadar pada aspek ritual keagamaan.
Hubungan Billy dan Vika yang dipublikasikan awal tahun ini semakin menunjukkan keseriusan mereka. Billy bahkan telah mengunjungi Belarus untuk bertemu dengan orang tua Vika, menandakan komitmen yang kuat dalam hubungan mereka. Proses pembelajaran Vika tentang puasa ini menjadi salah satu contoh bagaimana perbedaan budaya dapat dijembatani dengan pengertian dan saling menghormati.