Menjaga Hati: Menyirami dengan Ketaatan, Menuai Kebajikan

Hati manusia, bagaikan sebatang pohon yang memerlukan siraman agar tetap hidup dan berbuah. Kekeringan hati, diibaratkan dengan ketidaktaatan, akan membuat daun-daun kebaikan berguguran. Kondisi hati sepenuhnya berada dalam kuasa Allah SWT, yang Maha Membolak-balikkan hati sesuai dengan kehendak-Nya. Oleh karena itu, ketaatan pada perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya adalah kunci untuk menjaga hati tetap subur dan berbuah kebaikan.

Sifat Allah SWT sebagai Maha Membolak-balikkan Hati, sebagaimana tercermin dalam Surah al-Anfal ayat 53, menunjukkan kekuasaan-Nya untuk mengubah emosi, keyakinan, dan motivasi seseorang. Ayat ini mengingatkan bahwa Allah SWT dapat mempengaruhi hati orang-orang kafir untuk mencapai tujuan-Nya, dan azab yang ditimpakan kepada mereka adalah bukti keadilan-Nya atas perubahan sikap mental dan perilaku mereka yang menyimpang.

Sebagaimana hadis riwayat Muslim dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda, "Hati seorang hamba berada di antara dua jari-jari dari jari-jari Rahman (Allah). Allah membolak-balikkannya sesuai dengan kehendak-Nya." Hadis ini menegaskan betapa pentingnya menjaga hati agar senantiasa berada dalam bimbingan Allah SWT.

Lalu, apa buah yang dihasilkan dari hati yang disirami ketaatan? Berikut beberapa di antaranya:

  • Mata: Keseriusan dalam mengambil pelajaran dari setiap penglihatan, menjadikan alam semesta sebagai bukti kebesaran Allah SWT. Mata yang digunakan untuk melihat hal-hal yang haram atau mencermati keburukan orang lain bukanlah buah dari ketaatan.
  • Lidah: Sibuk berzikir, mengingat Allah SWT. Lidah yang digunakan untuk menggibah, mencela, mengadu domba, atau berbicara sia-sia akan membuat hati menjadi gelap. Rasulullah SAW bersabda, "Hendaklah lidahmu basah dengan mengingat Allah SWT." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).
  • Telinga: Perhatian penuh terhadap Al-Qur'an, memahami firman-Nya, dan merasakan ketenangan darinya. Telinga yang digunakan untuk mendengarkan hal-hal yang terlarang akan membuat hati menjadi gelap. Allah SWT mengingatkan dalam Surah al-A'raf ayat 179 tentang orang-orang yang memiliki hati, mata, dan telinga, tetapi tidak menggunakannya untuk memahami ayat-ayat Allah, sehingga mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi.
  • Tangan dan Kaki: Membuahkan amal-amal kebajikan. Seorang mukmin senantiasa menjaga shalat berjamaah, membantu sesama, mengunjungi orang sakit, bersedekah, dan menginfakkan sebagian hartanya. Tangan dan kaki yang digunakan untuk bermaksiat akan meredupkan cahaya hati.

Kelak, di hari penghisaban, tangan dan kaki akan bersaksi atas segala perbuatan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Yasin ayat 65, "Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan." Ayat ini menjelaskan tentang keadaan orang kafir dan munafik pada hari kiamat ketika mereka mengingkari apa yang mereka lakukan di dunia. Maka Allah SWT menutup mulut mereka dan membuat anggota badan mereka yang berbuat yang berbicara.

Oleh karena itu, jagalah kepala dan apa yang diketahuinya, jaga perut dan apa yang dikandungnya, serta selalu ingat kematian dan musibah. Barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat, tinggalkanlah perhiasan dunia. Barangsiapa yang bisa melakukan itu semua, berarti ia telah benar-benar malu kepada Allah SWT. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan menerangi kita dengan cahaya-Nya, agar kita selalu menyirami hati dengan ketaatan kepada-Nya.