Banjir Bekasi Lumpuhkan Kota, Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono Alami Kendala Transportasi
Banjir Bekasi Lumpuhkan Kota, Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono Alami Kendala Transportasi
Banjir besar yang melanda Kota Bekasi pada Selasa, 4 Maret 2025, pagi, mengakibatkan sejumlah wilayah terendam hingga ketinggian signifikan. Kejadian ini turut menghambat mobilitas warga, termasuk Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Basuki Hadimuljono. Sebuah video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan Basuki mengalami kendala saat melintasi genangan banjir di kawasan Kemang Pratama, Bekasi, Jawa Barat, menggunakan sepeda motor trail modifikasi Kawasaki KLX 150.
Video tersebut memperlihatkan motor yang dikendarai Basuki, yang memiliki tangki modifikasi berbentuk kotak berbeda dari model standar, mogok di tengah genangan banjir. Ketinggian air terlihat mencapai setengah ketinggian ban, bahkan merendam sebagian mesin. Seorang pria tampak membantu mendorong motor tersebut, mengindikasikan mesin motor telah mati akibat menerjang genangan air yang cukup dalam. Meskipun KLX 150 dikenal memiliki ground clearance tinggi (255 mm) dan knalpot yang dirancang untuk kondisi off-road (tinggi 830 mm dari tanah), ketinggian air banjir di lokasi kejadian tampaknya melampaui kemampuan motor tersebut.
Menurut keterangan ajudan Basuki, Reza Eqya, video tersebut direkam oleh warga sekitar antara pukul 07.00 hingga 08.00 WIB. Konfirmasi dari sumber lain juga memastikan bahwa Basuki memang berdomisili di kompleks perumahan tersebut. Insiden ini menjadi bukti nyata dampak parah banjir Bekasi yang mengakibatkan lumpuhnya aktivitas warga.
Banjir yang terjadi sejak Senin dini hari, 3 Maret 2025, telah merendam delapan dari dua belas kecamatan di Kota Bekasi. Daerah terparah terdampak adalah wilayah di sepanjang aliran Sungai Bekasi, khususnya antara Kali Cikeas dan Kali Cileungsi, dengan ketinggian air di beberapa titik mencapai delapan meter. Kondisi ini mengakibatkan terhambatnya akses jalan dan aktivitas ekonomi di sejumlah wilayah.
Kejadian ini menyoroti pentingnya infrastruktur penanggulangan banjir yang memadai serta antisipasi terhadap dampak perubahan iklim yang menyebabkan intensitas hujan tinggi dan mengakibatkan banjir besar seperti yang terjadi di Bekasi. Kejadian ini juga sekaligus menggambarkan situasi darurat yang dialami warga Bekasi dan bagaimana peristiwa tersebut turut berdampak pada pejabat publik seperti Basuki Hadimuljono.
Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, khususnya bagi daerah-daerah yang rawan banjir. Perencanaan tata ruang yang baik dan sistem drainase yang efektif menjadi hal krusial dalam meminimalisir dampak banjir di masa mendatang. Selain itu, peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran sungai juga perlu diutamakan.
Pemerintah daerah diharapkan dapat segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah banjir dan memberikan bantuan kepada warga terdampak. Peningkatan sistem peringatan dini dan evakuasi juga penting untuk memastikan keselamatan warga pada kejadian serupa di masa depan. Peristiwa ini menjadi momentum bagi semua pihak untuk bekerja sama dalam membangun ketahanan terhadap bencana alam.