Harapan di Usia Senja: Presenter TV Singapura Sambut Kelahiran Putra Pertama Setelah Satu Dekade Perjuangan IVF

Keajaiban di Usia 51: Glenda Chong Merayakan Kelahiran Putra Pertama Setelah Perjuangan Panjang

Presenter berita ternama Singapura, Glenda Chong, merasakan kebahagiaan tak terhingga setelah melahirkan putra pertamanya pada 5 Maret 2025 di Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena. Kelahiran ini menjadi puncak dari perjalanan panjang dan penuh tantangan yang ia lalui selama satu dekade terakhir melalui program bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF).

Glenda Chong, yang menikah pada tahun 2014, dan suaminya memang sangat mendambakan kehadiran buah hati dalam keluarga mereka. Usia Glenda yang saat itu menginjak 41 tahun, mendorong mereka untuk segera mengambil langkah-langkah proaktif untuk meningkatkan peluang kehamilan.

"Saat pertama kali melihatnya, aku berkata padanya 'Aku sangat mencintaimu'. Seperti kata pepatah, seorang ibu adalah cinta pertama bagi putranya. Seorang putra adalah cinta terakhir bagi seorang ibu," ungkap Glenda dengan penuh haru kepada CNA.

Perjuangan Panjang Meraih Garis Dua

Sebelum memutuskan untuk menjalani IVF, Glenda dan suami telah mencoba berbagai metode alami, termasuk memantau suhu tubuh secara cermat, serta menjalani pengobatan tradisional China dan akupunktur. Glenda juga melakukan perubahan gaya hidup yang signifikan, seperti menghentikan konsumsi alkohol dan kafein, serta rutin berolahraga untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Namun, setelah dua tahun berusaha tanpa hasil, mereka akhirnya memutuskan untuk beralih ke IVF.

Perjalanan IVF yang ditempuh Glenda tidaklah mudah. Selama bertahun-tahun, ia dan suami telah berkonsultasi dengan enam dokter kandungan, termasuk dua dokter dari luar negeri. Selain itu, Glenda juga sempat mengalami keguguran di awal kehamilan.

Proses IVF itu sendiri menjadi tantangan emosional yang berat bagi Glenda dan suaminya. Seiring bertambahnya usia Glenda, kualitas dan kuantitas sel telurnya pun menurun. Pada beberapa siklus IVF, ia hanya mampu menghasilkan satu sel telur, jauh berbeda dengan awal perawatan di mana ia bisa menghasilkan hingga 20 sel telur.

"Saya sangat, sangat, sangat sedih. Saya rasa saya tidak siap secara mental untuk satu sel telur itu. Jadi secara emosional, saya benar-benar kacau," kenangnya.

Keajaiban di Percobaan Kesepuluh

Setelah sembilan kali gagal menjalani IVF, Glenda sempat merasa putus asa dan pasrah. Ia bahkan sudah siap untuk menerima kenyataan bahwa ia mungkin tidak akan pernah memiliki anak kandung. Namun, pada percobaan IVF yang kesepuluh, sebuah keajaiban terjadi. Glenda dinyatakan hamil!

Meskipun sangat bahagia, kehamilan di usia 51 tahun dianggap berisiko tinggi. Glenda harus menjalani pemeriksaan rutin setiap minggu atau dua minggu dengan dokter kandungan, Dr. Suresh Nair, direktur medis di klinik Seed of Life. Ia juga harus mematuhi perintah ketat untuk tidak bepergian lebih dari radius lima jam dari Singapura.

Saat ini, Glenda sedang dalam masa pemulihan pasca melahirkan dan ingin fokus menghabiskan waktu berkualitas bersama putranya. Ia bertekad untuk memberikan yang terbaik bagi putranya dan memastikan ia tumbuh menjadi anak yang sehat dan bahagia.

"Setelah satu dekade mencoba, saya hanya ingin menghabiskan waktu berkualitas dengannya, dan melakukan hal-hal yang akan membuatnya sehat dan bahagia," pungkas Glenda.

Kisah Glenda Chong ini menjadi inspirasi bagi banyak wanita yang berjuang untuk mendapatkan momongan di usia yang tidak lagi muda. Perjuangannya membuktikan bahwa harapan selalu ada, dan keajaiban bisa terjadi kapan saja.

Metode IVF

Fertilisasi in-vitro (IVF), teknologi reproduksi yang melibatkan stimulasi tubuh wanita untuk menghasilkan sel telur, lalu mengekstraknya. Sel telur dibuahi dengan sperma pria sebelum memindahkan embrio yang telah dibuahi kembali ke rahim.