Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Sebabkan Hujan Abu dan Kerikil, Aktivitas Sekolah di Wulanggitang Dihentikan Sementara
Erupsi Lewotobi Laki-laki: Desa-desa di Flores Timur Diterjang Hujan Abu dan Kerikil, Sekolah Diliburkan
FLORES TIMUR - Dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Kamis (20/03/2025) malam terasa hingga ke permukiman warga. Dua desa di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), yaitu Desa Waiula dan Desa Hewa, dilaporkan mengalami hujan abu dan kerikil. Kondisi ini memaksa penghentian sementara aktivitas belajar mengajar di sekolah-sekolah di wilayah terdampak.
Karolus Kelemur, Pelaksana Tugas Camat Wulanggitang, mengonfirmasi bahwa kedua desa tersebut diterjang material vulkanik berupa kerikil, pasir, dan abu basah. “Dua desa ini dilanda hujan kerikil, pasir, dan abu basah,” ungkapnya pada Jumat (21/03/2025).
Menyusul kejadian tersebut, pihak sekolah di Desa Waiula mengambil langkah cepat dengan meliburkan siswa. Keputusan ini diambil sebagai langkah antisipasi mengingat status Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada pada Level IV (Awas). Siswa-siswa diinstruksikan untuk belajar dari rumah sampai kondisi kembali normal. “Sekolah di Desa Waiula sudah meliburkan siswanya,” jelas Karolus. Sementara itu, konfirmasi dari pihak sekolah di Desa Hewa masih terkendala jaringan komunikasi.
Berikut adalah poin-poin penting terkait situasi terkini:
- Wilayah Terdampak: Desa Waiula dan Hewa, Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur.
- Dampak: Hujan abu dan kerikil.
- Tindakan: Peliburan sekolah di Desa Waiula.
- Status Gunung: Level IV (Awas).
Imbauan Waspada dan Pembatasan Aktivitas
Meski aktivitas warga di kedua desa tersebut dilaporkan masih normal dan belum ada perintah evakuasi, Karolus Kelemur mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi peningkatan aktivitas vulkanik. Ia juga menekankan pentingnya mematuhi rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
"Kondisinya masih aman tetapi tetap waspada. Saya sudah imbau agar mereka tetap berada di desa masing-masing," kata Karolus.
PVMBG sendiri telah mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi, serta perluasan sektoral barat daya, utara, timur laut sejauh 8 kilometer. Zona berbahaya ini harus dihindari untuk mencegah risiko akibat erupsi.
Erupsi Dahsyat Gunung Lewotobi Laki-laki
Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi dahsyat pada Kamis (20/03/2025) pukul 22.56 WITA. Letusan tersebut disertai suara ledakan dan gemuruh yang kuat. Data dari PVMBG mencatat amplitudo maksimum mencapai 47,6 mm dengan durasi sekitar 11 menit 9 detik. Tinggi kolom abu teramati mencapai kurang lebih 8.000 meter di atas puncak gunung, atau sekitar 9.584 meter di atas permukaan laut. Kolom abu berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat.
Pemerintah daerah terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan keselamatan warga. Informasi terbaru akan terus disampaikan kepada masyarakat agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.