Lampu Hijau OJK Terangi Merger XL Axiata-Smartfren: RUPSLB Jadi Penentu

Merger XL Axiata dan Smartfren: Selangkah Lebih Dekat dengan Restu OJK

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan pernyataan efektif terkait rencana penggabungan usaha (merger) antara PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), dan PT Smart Telecom (ST). Keputusan ini menjadi tonggak penting, mendekatkan realisasi merger yang digadang-gadang akan meramaikan peta persaingan industri telekomunikasi Indonesia.

Pernyataan efektif dari OJK ini merupakan persetujuan atas rencana merger yang diajukan, memungkinkan EXCL dan FREN untuk melanjutkan proses ke tahap berikutnya, yaitu meminta persetujuan dari para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Agenda Krusial RUPSLB

RUPSLB dijadwalkan pada 25 Maret 2025, dengan agenda utama meliputi:

  • Persetujuan penggabungan usaha (merger) antara EXCL, FREN, dan ST.
  • Perubahan nama perusahaan menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk.
  • Pengesahan akta merger dan eksekusinya.
  • Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi pasca-merger.
  • Pembelian kembali (buyback) saham bagi pemegang saham yang tidak menyetujui merger.

Agenda RUPSLB ini bukan hanya formalitas belaka. Keputusan para pemegang saham akan menentukan nasib merger ini. Jika disetujui, merger ini akan menciptakan entitas telekomunikasi yang lebih besar dan diharapkan lebih kompetitif.

Rekomendasi Positif dari ISS dan Analis

Rencana merger ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Institutional Shareholder Services (ISS), lembaga penasihat proxy global, merekomendasikan kepada investor institusi untuk menyetujui merger ini. ISS melihat potensi optimalisasi pemanfaatan menara telekomunikasi, peningkatan efisiensi operasional, serta perluasan jangkauan dan basis pelanggan sebagai manfaat utama dari merger ini.

ISS juga menyoroti bahwa proses integrasi merger akan memakan waktu, diperkirakan dua hingga tiga tahun, bahkan mungkin lebih lama untuk beberapa bagian. Namun, mereka meyakini bahwa merger ini akan menciptakan pemain yang lebih kuat di industri telekomunikasi.

Analis dari UOBKayhian, Paula Ruth, merekomendasikan saham EXCL dengan target harga Rp 3.300, menyoroti potensi pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan kompetitor dan nilai sinergi dari merger dengan FREN. Ia juga menyoroti rencana ekspansi EXCL di fixed broadband dan data seluler.

Senada dengan itu, Paulus Jimmy dari Sucor Sekuritas memprediksi kinerja entitas pasca-merger akan lebih baik, dengan potensi pendapatan Rp 36,9 triliun, EBITDA Rp 18,95 triliun, dan laba bersih Rp 2,3 triliun pada tahun 2025. Ia meyakini bahwa merger XLSmart dan potensi sinerginya akan menguntungkan EXCL dalam jangka panjang.

RUPST dan Pembagian Dividen

Selain RUPSLB, EXCL juga akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari yang sama. Salah satu agenda RUPST adalah persetujuan pembagian dividen sebesar Rp 85,7 per lembar saham.

Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif dan bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor. Lakukan riset yang komprehensif sebelum berinvestasi.