Pemprov DKI Jakarta Intensifkan Edukasi Pengelolaan Sampah dari Sumbernya

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pengelolaan sampah yang efektif, dimulai dari lingkup rumah tangga. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menekankan pentingnya peran aktif seluruh jajaran pemerintah kota dalam memberikan edukasi berkelanjutan kepada warga mengenai tanggung jawab bersama dalam pengelolaan sampah.

"Edukasi tanpa henti adalah kunci," ujar Rano Karno saat memberikan arahan usai melakukan inspeksi mendadak di Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R) Semper, Jakarta Utara, pada Jumat (20/3/2025). Beliau menekankan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya menjadi tugas petugas kebersihan atau pemerintah, tetapi merupakan kewajiban setiap individu.

Monitoring Harian dan Pembentukan Bank Sampah

Rano Karno juga menginstruksikan para wali kota dan jajaran pemerintah kota lainnya untuk secara rutin memantau pelaksanaan pengelolaan sampah di wilayah masing-masing. Pemantauan harian ini bertujuan untuk memastikan bahwa sistem pengelolaan sampah berjalan efektif dan efisien.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, Pemprov DKI Jakarta telah meresmikan pembentukan 852 bank sampah di berbagai wilayah. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan insentif ekonomi kepada warga yang aktif memilah sampah. Dengan adanya bank sampah, warga dapat menyetorkan sampah yang telah dipilah dan mendapatkan imbalan berupa uang atau barang.

Manfaat Ganda dari Pengelolaan Sampah yang Baik

Pengelolaan sampah yang baik, mulai dari pemilahan di rumah tangga, akan memberikan manfaat ganda. Pertama, sampah yang akan dibuang sudah terpilah, sehingga memudahkan proses daur ulang. Kedua, warga juga mendapatkan keuntungan ekonomi dari sampah yang mereka pilah dan setorkan ke bank sampah.

"Saya mohon kepada seluruh pimpinan daerah di wilayah masing-masing untuk terus memantau dan mengawasi pengelolaan sampah setiap hari. Tidak ada waktu istirahat, ini adalah tugas kita untuk kepentingan masyarakat Jakarta," tegas Rano Karno.

Mengurangi Beban TPST Bantargebang

Dengan pengelolaan sampah yang efektif, diharapkan volume sampah yang dikirim ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat dapat berkurang secara signifikan. Hal ini akan membantu memperpanjang usia pakai TPST Bantargebang dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Berikut adalah beberapa poin penting yang ditekankan dalam inisiatif pengelolaan sampah DKI Jakarta:

  • Edukasi Berkelanjutan: Pemerintah kota secara konsisten memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah.
  • Monitoring Harian: Pemantauan rutin oleh jajaran pemerintah kota untuk memastikan efektivitas pengelolaan sampah.
  • Bank Sampah: Pembentukan dan pengembangan bank sampah untuk memberikan insentif kepada warga yang aktif memilah sampah.
  • Pengurangan Beban TPST: Upaya mengurangi volume sampah yang dikirim ke TPST Bantargebang melalui pengelolaan sampah yang efektif dari sumbernya.

Dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan Jakarta dapat menjadi kota yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.