Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Program Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Program Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga

Jakarta, DKI Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan. Inisiatif terbaru ini menekankan pentingnya pemilahan dan pengelolaan sampah dimulai dari sumbernya, yaitu rumah tangga.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, dalam kunjungan kerjanya ke Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R) di Semper, Jakarta Utara, menekankan pentingnya peran aktif seluruh elemen masyarakat dalam mengatasi permasalahan sampah di ibu kota. Beliau meminta seluruh Wali Kota di wilayah DKI Jakarta untuk secara konsisten memberikan edukasi dan sosialisasi kepada warga mengenai praktik pengelolaan sampah yang baik dan benar.

"Jangan pernah lelah untuk mengingatkan masyarakat bahwa pengelolaan sampah adalah tanggung jawab kita bersama," ujar Rano Karno. Lebih lanjut, beliau menginstruksikan agar jajaran pemerintah kota (Pemkot) melakukan pemantauan harian terhadap pelaksanaan pengelolaan sampah di masing-masing wilayah.

Program pengelolaan sampah berbasis rumah tangga ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang. Dengan memilah sampah organik dan anorganik sejak dari rumah, proses daur ulang dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.

Sebagai langkah konkret, Pemprov DKI Jakarta telah meresmikan pembentukan 852 bank sampah yang tersebar di berbagai wilayah. Bank sampah ini memberikan kesempatan bagi warga untuk menyetorkan sampah yang telah dipilah dan mendapatkan imbalan ekonomi. Hal ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk lebih aktif berpartisipasi dalam program pengelolaan sampah.

Manfaat Program Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga:

  • Mengurangi Volume Sampah: Meminimalkan jumlah sampah yang dikirim ke TPA Bantargebang.
  • Meningkatkan Daur Ulang: Memudahkan proses daur ulang sampah anorganik.
  • Menghasilkan Nilai Ekonomi: Memberikan insentif ekonomi bagi warga yang aktif memilah sampah.
  • Menciptakan Lingkungan Bersih: Meningkatkan kebersihan dan kesehatan lingkungan tempat tinggal.

Rano Karno menegaskan bahwa pengelolaan sampah yang baik merupakan investasi jangka panjang untuk keberlangsungan lingkungan Jakarta. Beliau berharap, dengan partisipasi aktif seluruh masyarakat, Jakarta dapat menjadi kota yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.

"Saya mohon kepada seluruh aparat pimpinan daerah untuk terus memantau dan mengawasi pelaksanaan program ini setiap hari. Tidak ada waktu istirahat demi kepentingan masyarakat Jakarta," pungkas Rano Karno.

Inisiatif Pemprov DKI Jakarta ini merupakan langkah maju dalam upaya menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan dan melibatkan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat. Dengan kesadaran dan tindakan nyata dari setiap individu, Jakarta dapat mengatasi permasalahan sampah dan menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk generasi mendatang.